Tidur Terganggu Oleh Tangisan, Seorang Ayah di Muratara Tarik Tangan Anaknya Hingga Patah
Malang nasib seorang balita berjenis kelamin perempuan di Kabupaten Musi Rawas Utara (Muratara), Sumsel
Penulis: Rahmat Aizullah | Editor: Wawan Perdana
TRIBUNSUMSEL.COM, MURATARA-Malang nasib seorang balita berjenis kelamin perempuan di Kabupaten Musi Rawas Utara (Muratara), Sumsel.
Balita yang baru berusia dua tahun berinisial PA mengalami patah tulang lengan sebelah kiri.
Balita ini mendapat kekerasan fisik dari ayah kandungnya sendiri.
Ayahnya bernama Fiki (26 tahun) tega menarik tangan anaknya secara kuat hingga patah tulang.
Fiki kini sudah ditahan di sel tahanan Polres Muratara dan mengakui perbuatannya.
Sedangkan korban masih dirawat di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Rupit untuk menyembuhkan tangannya yang patah.
Baca juga: Setahun Tinggal Serumah, Pasangan Sejenis di OKI Kabur Usai Cekcok yang Tewaskan 1 Orang
Mira, istri pelaku atau ibu korban sekaligus pelapor mengungkapkan anaknya ada penyakit asma.
Sang buah hati rewel dan sering menangis karena mengidap penyakit yang dideritanya itu.
"Anak saya memang rewel, sering nangis, dia ada penyakit asma," ujar Mira, Selasa (24/11/2020).
Mira enggan banyak menjawab karena sibuk mengurus anak semata wayangnya yang tengah terbaring di kasur rumah sakit.
Menurut keterangan tetangga korban, keluarga ini biasa-biasa saja tak pernah terjadi keributan.
Kekerasan yang dilakukan pelaku Fiki kepada anaknya disebut-sebut baru terjadi kali ini.
Namun Fiki dikabarkan sering memarahi anak semata wayangnya itu karena rewel dan sering menangis.
Kepala Satreskrim Polres Muratara, AKP Dedi Rahmad mengatakan pelaku diserahkan ke polisi oleh keluarga istri pelaku.
Baca juga: Pergi Main, 2 Warga Ditemukan Tewas Ditabrak KA Tujuan Palembang-Lubuklinggau Pengangkut Minyak
Pelaku kooperatif dan tidak melawan karena dirinya mengakui dan menyesali perbuatannya.