Berita Palembang

Mobil Pribadi di Sumsel Jadi Ambulans, Pemprov Bantu Peralatan Medis dan Bebaskan Pajak

Sementara Pemprov Sumsel memberikan kompensasi, berupa peralatan medis seperti tandu, lampu ambulans, sirine dan stiker

Penulis: Linda Trisnawati | Editor: Wawan Perdana
Tribun Sumsel/ Linda Trisnawati
Mobil pribadi jadi ambulans saat Peringatan Hari Kesehatan Nasional (HKN) ke 56 di Halaman Griya Agung, Selasa (24/11/2020). 

TRIBUNSUMSEL.COM, PALEMBANG-Pemerintah Provinsi Sumatera Selatan (Sumsel) mendapatkan tiga penghargaan dari Museum Rekor Indonesia (Muri), di Bidang Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat.

Tiga Muri tersebut yaitu pemerintah provinsi pertama yang membentuk Public Safety Center (PSC) 119 di seluruh Kabupaten/Kota, provinsi pertama yang menyelenggarakan lomba keluarga Samawa, dan ambulans berbasis partisipasi masyarakat di desa terbanyak.

"Program satu desa satu ambulans, mengedepankan keterlibatan masyarakat untuk membantu sesama," kata Gubernur Sumsel Herman Deru usai Peringatan Hari Kesehatan Nasional (HKN) ke 56 di Halaman Griya Agung, Selasa (24/11/2020).

Menurutnya, warga di desa ikhlas untuk menjadikan mobil pribadinya sebagai ambulans.

Sementara Pemprov Sumsel memberikan kompensasi, berupa peralatan medis seperti tandu, lampu ambulans, sirine dan stiker.

Baca juga: Iring-iringan Truk Bikin Pengendara Motor Tewas Mengenaskan, Ini Kronologinya

Selain itu, pajak kendaraannya juga dibebaskan selama setahun ke depan.

Program tersebut, sebenarnya telah diterapkan Deru saat dirinya menjabat sebagai Bupati OKU Timur beberapa tahun sebelumnya.

Pengadaan ambulans dengan mekanisme keterlibatan masyarakat juga bisa memangkas kebutuhan anggaran.

"Bayangkan kalau hanya mengandalkan APBD atau APBN. Kebutuhan dana untuk memenuhi seluruh desa di Sumsel ini sekitar Rp 1 triliun. Sampai berapa tahun harus dipenuhi," katanya.

Sementara untuk Penilaian Keluarga Samawa dilakukan bekerja sama dengan BKKBN dan Kanwil Kemenag Sumsel. Menurutnya, penilaian ini dilakukan untuk memotivasi menjaga zero conflict yang ada di Sumsel.

"Dimulai dari tingkatan keluarga. Ini bisa memotivasi mereka yang telah berkeluarga untuk senantiasa menjaga keluarganya," katanya.

Baca juga: Semalaman Tak Pulang, Paginya 2 Remaja di Empat Lawang Diketahui Tewas Ditabrak Kereta Api

Sementara itu, untuk PSC 119, petugas sudah terbentuk di seluruh daerah.

Layanan hotline 24 jam tersebut tidak hanya melayani kebutuhan kesehatan, tapi juga terintegrasi dengan layanan kepolisian.

Program ini juga ikut terintegrasi dengan program satu desa satu ambulans.

"Jadi bagi yang membutuhkan pelayanan kesehatan bias langsung menghubungi 119. Ambulance desa yang sudah tersebar nantinya akan dating ke lokasi untuk membawa warga yang sakit," kata Deru.

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved