Kebakaran di 1 Ulu Palembang
Kais Sisa Kebakaran di 1 Ulu, Ibu Ini Menangis Temukan Buku Anak Hangus, HP Terbakar : Saya Bingung
Dengan mata berkaca-kaca, Nurbaiti (34) yang merupakan salah satu korban kebakaran, tampak tak kuasa menahan kesedihannya saat mengais p
Penulis: Shinta Dwi Anggraini | Editor: Weni Wahyuny
TRIBUNSUMSEL.COM, PALEMBANG - Kebakaran yang menghanguskan pemukiman warga di Jalan H Faqih Usman Kecamatan Ulu 1 Palembang, Jumat (13/11/2020) malam, menyisakan luka mendalam di hati para korban.
Dengan mata berkaca-kaca, Nurbaiti (34) yang merupakan salah satu korban kebakaran, tampak tak kuasa menahan kesedihannya saat mengais puing-puing rumahnya yang kini telah rata dengan tanah akibat di lalap si jago merah.
Air mata Nurbaiti makin tak tertahankan saat ibu dua anak itu mengangkat kepingan buku pelajaran milik buah hatinya yang kini sebagian besar sudah hangus terbakar.
"Saya bingung karena tidak ada yang tersisa, mulai dari baju, barang berharga sampai buku-buku anak saya juga hangus," ujar Nurbaiti seraya menghapus air matanya saat dibincangi ketika sedang mengais sisa-sisa kebakaran yang juga telah menghanguskan kediamannya, Sabtu (14/11/2020).
Baca juga: Nikita Mirzani Sebut Wanita Ini Lebih Ngeri Dari Dirinya, Jika Marah akan Kirim Bunga Bela Sungkawa
Baca juga: Tukang Rujak Cantik Buat Heboh, Pelanggan Sebut Mirip Wanita Timur Tengah, Intip Foto-fotonya
Baca juga: Gempa Bumi di Banda Aceh, Tidak Berpotensi Tsunami
Tak hanya buku pelajaran dan barang berharga lainnya, kebakaran itu juga menyebabkan Nurbaiti tak bisa menyelamatkan handphone yang selama ini digunakan anaknya untuk belajar.
Mengingat saat ini sekolah-sekolah masih menerapkan sistem belajar Dalam Jaringan (Daring), menjadikan handphone sebagai salah satu benda penting bagi pelajar.
"Anak saya yang pertama, kelas 3 SMP dan yang bungsu kelas 1 SMP. Sekarang hp untuk belajar juga sudah hangus terbakar, saya tidak tahu bagaimana mereka akan belajar nantinya," ujarnya yang kembali berurai air mata.
Nurbaiti baru menyadari adanya kebakaran sekira waktu Maghrib.
Saat itu ia melihat kepulan asap hitam pekat yang tiba-tiba masuk dari celah jendela rumahnya.
Betapa terkejutnya ia, ketika membuka pintu dan melihat kobaran api sudah menggumpal serta melumat rumah tetangga tepat di depannya yang hanya dibatasi oleh jalan setapak.
Seketika Nurbaiti langsung berteriak dan memanggil kedua anaknya agar segera menyelamatkan diri.
"Saya tidak kepikiran apa-apa lagi, saat itu cuma ada saya dan anak-anak. Saya cuma mau menyelamatkan nyawa kami waktu itu," ujarnya.

Baca juga: KABAR GEMBIRA, Guru Honorer akan Dapat Subsidi Gaji Rp2,4 Juta, Periode Bulan Ini hingga Akhir Tahun
Baca juga: Ratu Nyali Julukan Baru Nikita Mirzani dari Hotman Paris, Heboh Rumah Nyai Dijaga Ketat Polisi
Baca juga: Minta Bayar setelah Bercinta di Kebun Karet, Seorang Mahasiswi Dibunuh, Pelaku Sebut Sakit Hati
Setelah itu dia mengaku sempat kembali ke rumah dan mengambil surat-surat penting.
Namun ketika ingin kedua kalinya menyelamatkan barang-barang lain, api sudah terlalu besar sehingga tak memungkin untuk kembali masuk ke rumah.
Sehingga hanya baju di badan serta surat-surat penting yang berhasil diselamatkan.
"Saya dilarang warga untuk dekat-dekat lagi ke rumah. Api sudah besar sekali," ujarnya.
Dalam kesehariannya, Nurbaiti bekerja sebagai pembantu rumah tangga.
Sedangkan suaminya, Robinson (46) bekerja sebagai penarik becak dengan penghasilan yang tak menentu.
Kini Nurbaiti dan suaminya hanya bisa pasrah menerima kenyataan pahit yang sedang mereka alami.
"Saya berharap semoga pemerintah bisa melihat kesusahan kami. Semoga kami cepat mendapat bantuan untuk anak-anak sekolah, pakaian, makan sehari-hari dan bantuan untuk kembali membangun tempat tinggal," ujarnya.
Sementara itu, dari pantauan di lapangan, tak hanya Nurbaiti, puluhan warga yang jadi korban kebakaran di Jalan H Faqih Usman Kecamatan Ulu 1 Palembang, juga terlihat mengais sisa kebakaran yang menghanguskan kediamannya.
Setidaknya ada delapan rumah yang hangus terbakar.
Hal itu mengakibatkan 22 KK yang meliputi 80 jiwa harus kehilangan tempat tinggal akibat kebakaran itu.
Terlihat, warga juga masih memadati lokasi bekas kebakaran untuk mencari sisa-sisa barang-barang yang diharapkan masih bisa diselamatkan.
Diduga Berasal dari Kompor
Kebakaran di Jalan KH Faqih Usman, Kelurahan 1 Ulu Laut, Kecamatan SU I Palembang, Jumat (13/11/2020), diduga berasal dari kompor rumah warga yang ditinggal.
"Dugaan sementara yang kita dapatkan di lapangan api berasal dari kompor rumah warga yang ditinggalkan saat memasak," ujar Kapos Polairud Pos 30 Ilir AM Siregar saat ditemui di TKP, Jumat (13/11/2020).
Menurut Siregar, pihaknya mengerahkan dua unit kapal assist KJ 03 dan KJ 05 untuk membantu memadamkan api.
"Jadi kapal tersebut ikut membantu melakukan penyemprotan di rumah-rumah warga yang terbakar dari sungai," katanya.
Api berhasil dipadamkan sekitar pukul 19.30 WIB.
"Untuk korban jiwa tidak ada," jelasnya.
Sementara itu Antoni ketua RT 19 mengatakan, api menghanguskan bedeng di dua RT.
"Jadi disini ada 14 bedeng, dan akibat kebakaran tersebut api menghanguskan 8 unit rumah di dua RT yang ditempati 21 kepala keluarga (KK)," ujar Antoni.
Kebakaran berlangsung cepat sehingga warga tidak sempat menyelamatkan barang-barangnya.
"Kami berharap adanya bantuan dari pemerintah untuk musibah kebakaran ini," tutupnya.

Korban Menangis
Seorang korban yang rumahnya kebakaran bernama Marina, terus menangis bersama warga lantaran rumahnya hangus terbakar.
"Tadi kami sedang duduk-duduk di depan rumah, tiba-tiba ada api besar dari arah rumah kami," ujar wanita 35 tahun ini.
Setelah melihat api makin membesar, Marina bersama warga lainya berlarian untuk menyelamatkan diri.
"Yang ada dipikiran kami hanya menyelamatkan diri, tidak sampai 20 menit rumah kami hangus terbakar," katanya.
Diketahui rumah di Tempat Kejadian Perkara (TKP) merupakan semi permanen.
"Tidak ada yang tersisa, hanya baju di badan yang berhasil kami selamatkan," katanya sambil menangis.
Sementara itu beberapa warga di TKP mengatakan, api tidak bisa dikendalikan.
"Karena rumah ini semi permanen dan rata-rata bahan bangunannya kayu jadi api cepat membesar sehingga menghanguskan rumah warga disini," kata warga.
Api berhasil dipadamkan petugas pemadam kebakaran dihantu warga.