Cerita Khas Sumsel
Mengenal Sekda OKU Dr Drs Ir H Achmad Tarmizi SE SH MT MSi MH, Tahun Depan Wisuda ke-9 dan 10
Setelah delapan gelar akademik diraih Achmad Tarmizi, tahun depan Sekrateris Daeah (Sekda) OKU ini akan wisuda ke-9 dan 10
Kini H Achmad Tarmizi kembali mengukir prestasi setelah meraih gelar Doktor Pertama di Struktural Pemerintah Kaupaten Ogan Komering Ulu.
Mantan Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten OKU ini berhak menyandang gelar doktor setelah dikukuhkan pada sidang terbuka yang berlangsung di Gedung Doktor Pascasarjana Unsri 14 Juni 2017.
Puluhan piagam dan sertifikat dari tingkat Kabupaten dan tingkat Nasional hingga tigkat Internasional yang sudah dikantonginya menjadi bukti tak terbantahkan. Pria kelahiran 9 Juni 1966 semakin giat belajar dengan tetap memprioritaskan kariernya sebagai ASN.
Tarmizi berharap ini akan menjadi motivasi bagi teman-teman, sahabat, keluarga dan anak-anak, gelar akademis yang sedikit lagi akan mencapai angka 10 ini diakui Tarmizi akan sulit diikuti oleh puteri dan puterinya.
Itulah sebabnya anak-anaknya memilih porfesi lain yang juga tidak bisa diikuti oleh sang ayah.
Seperti putri Yonissa Qamilla Intan Atazsu ST Mt menjadi ahli IT.
Kemudian nomor 2 dr Mammad Riedho Cahya Atazsu (sedang mengambil spesialis Bedah di FK Usri) serta si bungsu Muhammad Riezqy Cahya Atazsu (Pendidikan AKMIL AD di Magelang).
Menurut Tarmizi, tiga profesi yang diambil anak-anaknya tidak akan bisa diambil oleh Tarmizi.
"Papa dak pacak (tak bisa) jadi dokter dan tentara,” kata Tarmizi menirukan candaan anak-anaknya.
Tarmizi membocorkan sedikit kiat suksesnyanya, sehingga menjadi yang terbaik.
Prinsipnya selalu berusaha, berdoa dan bersyukur dan senang sharring pengalaman dengan siapa saja.
Kemudian jangan lupa hidup harus punya target untuk memotivasi agar lebih bersemangat untuk mewujudkan impian.
Kerja berat mendulang prestasi dirsakan ayah tiga anak ini saat harus membagi waktu agar seimbang antara karier dan pendidikan, kuncinya kata Tarmizi adalah manajamen waktu yang ketat.
Tarmizi merasakan hidupnya hampir tidak pernah menikmati tidur nayman, tidak pernah tidur siang , kalau tidur itu pasti tertidur karena sedang membaca, sedang nonton televisi.
Tarmizi mengaku meskipun waktu tidurnya sangat sedikit namun dia bersyukur kesehatannya tetap prima.