Hari ke-23 3 Bocah Hilang Misterius, Orangtua Kacau Tak Karuan hingga Cari Nafkah Terbengkalai
“Dia itu sempat pulang ke rumah ngambil air sebelum hilang pada hari Minggu 18 Oktober 2020 kemarin, kejadiannya siang menjelang azan Zuhur," imbuhnya
TRIBUNSUMSEL.COM, LANGKAT - 23 hari sudah 3 bocah hilang di Kabupaten Langkat, Medan.
Hingga kini keberadaan 3 bocah masih jadi misterius.
Tiga anak yang hilang misterius di Dusun Pulka, Kecamatan Salapian, Kabupaten Langkat, hingga kini belum berhasil ditemukan.
Alamsyah, orang tua dari seorang korban, menuturkan dirinya sempat merasakan kontak batin dengan anaknya, Alfisah Zahra (7).
"Sempat kontak batin itu merasa anak saya itu tersesat, gak bisa balik, tersesat jalan di dimensi lain,” kata Alamsyah, Senin (9/11/2020).
“Dia itu sempat pulang ke rumah ngambil air sebelum hilang pada hari Minggu 18 Oktober 2020 kemarin, kejadiannya siang menjelang azan Zuhur," imbuhnya.

Baca juga: Sebut Rizieq Shihab WNI Ora Duwe Paspor, Sosok Agus Maftuh Abegebriel Dubes RI untuk Arab Saudi
Baca juga: Aku Malu Sama Teman-teman, Kisah Pilu Siswi SMK Digilir 3 Pria, Tangisnya Pecah hingga Trauma
Baca juga: Geger Mayat Perempuan Ditemukan di Rusunawa Kasnariansyah, Pembunuh Sudah Ditangkap

Hingga Senin hari ini, terhitung ketiga bocah yang hilang sudah memasuki hari ke 23.
Adapun identitas ketiganya yakni, Nizam Auvar Reza (7), Alfisah Zahra (7) dan Yogi Tri Herlambang (7) yang masih duduk di kelas dua SD No 057187 Pulka.
Mereka putra-putri dari pasangan suami istri, Alamsyah-Masdiani, Sarkim-Darni, dan Hartoyo-Susi.
Ketiga rumah orangtua para korban berdampingan langsung, rumah pertama hingga ketiga di Dusun Pulka.
Alamsyah mengisahkan, sejak anaknya hilang, kondisinya dan sang istri kacau tidak karuan, hingga mencari nafkah terbengkalai.
Ibu Alfisah Zahra sudah beberapa kali nyaris jatuh pingsan, karena terus memikirkan keberadaan anak bungsunya yang hilang.
Dikatakan Alamsyah, pikirannya juga cukup terganggu dengan kedatangan beberapa paranormal ke rumahnya.
Diceritakannya bahwa paranormal datang menyampaikan berbagai informasi yang beragam hingga membuatnya cukup terganggu secara mental.
Baca juga: SEDERET FAKTA Pembunuhan di Rusunawa Palembang, Warga Sebut Pelaku Adalah Tetangga Korban
"Banyak kali sudah paranormal yang datang denga niat mau membantu, macam-macam mereka bilang tentang keberadaan anak kami, ada yang bilang diculik, ada yang bilang disembunyikan makhluk alam gaib.
Jadi firasat saya pun sudah gak menentu, mau percaya yang mana.
Tapi sejak awal firasat saya, anak saya tersesat di alam gaib," katanya.

Sejumlah kabar dari mulut ke mulut beredar di masyarakat, bahwa kejadian misterius ini ada kaitannya dengan penggarapan lahan area sawit oleh pihak LNK.
Di mana area lahan lokasi tempat anak hilang, dalam catatan sejarah dan leluhur masyarakat merupakan lahan yang diistimewakan untuk masyarakat setempat sejak zaman kolonial Belanda.
"Sekarang lahan ini digarap LNK, kalau gak salah sejak 2010, dulu ya tanah pemerintah kami setahunya.
Dulu ini sebagian memang ada tanah yang diperuntukan ke masyarakat zaman orangtua kami dulu.
Awalnya permukiman ini di atas dekat danau itu, lama kelamaan bergeser ke mari," kata Alamsyah.
Seorang praktisi spiritual, Ki Ageng ketika diminta pandangannya mengatakan, bahwa hilangnya ketiga korban berkaitan dengan terusiknya komunitas atau kehidupan makhluk di dimensi lain, yang disebut kaum orang Bunyan.
Selain itu, ada kaitan keterusikannya orang Bunyan atas aktivitas garapan.
"Mereka orang Bunyan merasa terusik, dengan aktivitas pengarapan lahan yang sudah ada perjanjiannya.
Jadi mereka ingin memberi pesan dengan hilangnya para korban.
Ada area lahan yang sudah diistimewakan, tidak bisa diganggu dalam perjanjian, dan sekarang itu diusik," ungkapnya.
Pada hari ke-23, warga mengatakan kawasan mereka sudah mulai sepi. Bahkan, pihak kepolisian dari Polsek Salapian dan Polres Langkat sudah mulai meninggalkan Dusun Pulka.
Proses pencarian sudah tidak seheboh pada sepekan pertama, di mana ratusan orang dari berbagai elemen berdatangan ke Dusun Palka.
Dikaitkan dengan Penemuan Ikan Mas
3 bocah warga Dusun Pulka Kecamatan Pulka Kabupaten Langkat, Sumatera Utara hilang misterius.
Bahkan, penciuman anjing pelacak yang ikut diterjunkan aparat kepolisian pun tidak mampu mendeteksi jejak ketiga bocah yang masih duduk dibangku Sekolah Dasar (SD) tersebut.
Warga kembali melepas Ikan Mas yang dianggap menjadi penyebab musibah hilangnya 3 bocah.
Sebab, ketiga bocah tersebut mendadak menghilang setelah dikabarkan ada warga yang mendapatkan ikan mas berukuran tak biasa alias raksasa di sekitar danau bekas galian.
Terlebih, Ikan Mas itu tidak memiliki bola mata sama sekali.
"Tadi upaya lah melepas ikan. Dulu di sini tempat bermain anak-anak juga, berharap dapat petunjuk menemukan anak kami," kata zalah seorang orangtua korban Zahra, Alamsyah.
Baca juga: Presiden PKS Ahmad Syaikhu Kirim Surat ke Presiden Prancis Emmanuel Macron, Berikut Isinya
Baca juga: Ngeri, Kebrutalan Hiu Sepanjang 2 Meter Hilangkan Lengan Bocah dan Kaki Pemandu Wisata
Baca juga: FAKTA Sebenarnya Pria Bawa Jenazah Ibu di Atas Bronjong Jok Motor di Boyolali, Tempuh Jarak 10 KM
Baca juga: Awalnya Diduga KKB, Pembunuh Pendeta Yeremia Diduga Oknum TNI AD Alpius, Ini Sosoknya
Ikan Mas yang kembali dilepaskan warga itu berukuran cukup besar.
Bisa dibilang ukurannya raksasa dibandingkan Ikan Mas pada umumnya.
Sehingga, beredar kabar jika hilangnya ketiga bocah tersebut dikaitkan dengan mistis setelah ada warga menangkap Ikan Mas tanpa bola mata berukuran 9 kilogram.
Ikan mas berwarna oranye tanpa mata itu ditemukan oleh warga yang biasa mencari ikan di kawasan yang disebut danau, bekas kerukan tanah.
Temuan ini sempat di posting akun Facebook warga Kecamatan Salapian dan mendapat komentar saran agar ikan dilepas.
"Sekedar saran aja sih, harusnya lebih baik itu ikan dikembalikan aja, daripada entar jadi petaka. Kalau diperhatikan baik-baik fotonya merinding," kata warga berinisial AA seperti dikutip TribunnewsBogor.com dari Tribun Medan.
Baca juga: Kencani Guru Sejak Usia 15 Tahun , Kepribadian Presiden Prancis Macron yang Kini Dianggap Hina Islam
Baca juga: HARI INI Pengumuman Hasil Akhir Seleksi CPNS 2019, Akses Di Sini, Masih Ada Proses Verifikasi
Baca juga: Ular Masuk Celana hingga Pisah Tidur dengan Istri, Cerita Sederet Pria Rela Masuk Got Demi Sampah
Berharap Ada Petunjuk
Orangtua bocah yang hilang berharap mendapatkan petunjuk setelah Ikan Mas misterius itu kembali di lepaskan ke danau bekas galian.
Sejumlah ustaz dan paranormal juga turut membantu proses pencarian, dan pihak keluarga dikabarkan melakukan ritual melepas ikan mas ke danau.
Ketiga bocah yang dikabarkan hilang secara misterius itu masing-masing bernama Nizam Auvar Reza (7), Alfisah Zahra (7) dan Yogi Tri Herlambang (7) yang masih duduk di kelas dua SD No 057187 Pulka.

Mereka putra-putri dari pasangan suami istri, Sarkim-Darni, Alamsyah-Masdiani dan Hartoyo-Susi yang sudah hilang selam lima hari, dan belum juga ditemukan.
Hingga saat ini, ketiganya belum juga ditemukan sejak dikabarkan hilang pada Minggu (18/10/2020) jelang tengah hari lalu.
Seperti dilansir TribunnewsBogor.com dari Tribun Medan, Ikan Mas tersebut saat ini sudah kembali dilepaskan ke danau bekas galian.
Salah seorang orangtua korban Zahra yakni Alamsyah melakukan upaya berdoa bersama seorang praktisi spiritual di tepi danau.
Dia juga melepaskan Ikan Mas seberat 9 kilogram dengan harapan mendapat petunjuk keberadaan tiga bocah yang hilang tersebut.
"Tadi upaya lah melepas ikan. Dulu di sini tempat bermain anak-anak juga, berharap dapat petunjuk menemukan anak kami," katanya.
Darni ibu korban dari Nizam menceritakan detik-detik sebelum anaknya tak kembali.
Katanya, terakhir bertemu anaknya sempat menawarkan jasa ke ibunya untuk mengerjakan sesuai bantuan.
"Anak sempat nanya ke saya, ibu mau nyuruh apa lagi? Saya bilang endak ada, nanti kau capek. Terus gak lama itu lah temannya datang, ngajak pergi lihat beko. Di lokasi itu banyak orang. Setelah kani cari anak kami tidak ada," kata Darni.
Polisi Turunkan Anjing Pelacak
Tak hanya paranormal yang dilibatkan dalam pencarian 3 bocah yang hilang misterius itu.
Polisi juga menerjunkan anjing pelacak untuk mencari jejak ketiga bocah tersebut.
Wakapolres Langkat, Kompol Hairil Sani menjelaskan bahwa pihaknya masih terus melakukan upaya pencarian.
Bahkan pihaknya telah mengerahkan anjing pelacak demi mengungkap jejak ketiga bocah tersebut.

Hanya saja, kata dia, upaya tersebut juga masih belum membuahkan hasil.
"Sudah kita lakukan anjing pelacak namun karena situasinya sekarang (musim) penghujan, mungkin jejak anak anak tersebut tidak tercium oleh anjing pelacak," jelasnya.
Tak sekedar mengerahkan anjing pelacak, pihaknya juga telah memintai keterangan saksi.
Berdasarkan keterangan saksi, bocah itu terakhir terlihat sedang berada di area perkebunan.
"Jadi keterangan saksi, beliau hanya menga
takan bahwa terakhir melihat anak anak ini bermain di seputaran alat berat yang sedang bekerja sampai di situ saja," terangnya.
Lebih lanjut ia mengatakan bahwa alat berat itu beroperasi di perkebunan untuk membuat aliran air.
"Kami sudah menyusuri seputaran alat berat dan areal yang dikerjakan oleh alat berat tersebut tapi sampai sekarang kita belum menemukan anak tersebut,
kita juga sudah di luar dari area yang dikerjakan melebarkan raidus (pencarian)," jelasnya.
Sebelumnya seperti diwartakan Tribun Medan, polisi juga sudah menyebar identitas ketiga anak tersebut untuk mempermudah pencarian.
Terkait dugaan penculikan, menurut Kasatreskrim Polres Langkat, Iptu Hussein, polisi belum bisa memastikan.
"Itu untuk kemungkinan terburuk," kata dia.
Sempat Terlihat Di Kebun
Sementara berdasarkan keterangan sejumlah saksi, polisi mendapatkan informasi bahwa ketiga anak itu sempat bermain bersama di kebun.
"Belum bisa dipastikan, karena saksi terakhir melihat anak-anak tersebut masih bermain di situ," kata Hussein.
Adapun daerah tersebut berdekatan dengan areal perkebunan kelapa sawit milik sebuah perusahaan.
Saksi yang diperiksa menyebutkan bahwa terakhir kali ketiga anak tersebut bermain-main di daerah tersebut di sekitar pos palang perkebunan.
Tak hanya itu, berdasarkan keterangan saksi, tiga bocah hilang itu juga sempat terlihat bermain di bekas tanah timbunan yang baru dikeruk alat berat ekskavator.
Hal itu diungkapkan oleh Humas Polres Langkat, Aiptu Yasir Rahman.
Yasir Rahman menjelaskan, pencarian ke tiga bocah yang hilang itu masih terus dilakukan, terutama di lokasi tempat mereka terakhir terlihat oleh saksi warga sekitar.
Di mana ketiga bocah bermain plosotan di bekas tanah timbunan yang baru dikeruk alat berat ekskavator
"Bukti sementara yang ada, sesuai keterangan saksi bahwa ketiga anak yang hilang di Salapian sempat terlihat sedang melihat alat berat ekskavator yang lagi mengorek parit batas sekira pukul 10.30 WIB. Saksi melihat ketiga anak tersebut bermain plosotan di bekas timbunan tanah," jelasnya.
(Dyk/tribun-medan.com)
Artikel ini telah tayang di tribun-medan.com dengan judul Tiga Anak Hilang Misterius di Langkat, Ortu Korban Cerita Kontak Batin dengan Anaknya yang Tersesat