Liputan Khusus

Imbas Proyek Perkantoran Terpadu, Harga Properti di Musi II Keramasan Bakal Terus Naik

RENCANA Pemerintah Provinsi Sumatera Selatan yang akan mengembangkan kawasan Keramasan sebagai kawasan perkantoran akan berdampak positif

Editor: Prawira Maulana
SRIWIJAYA POST
Tampilan atas Gerbang CitraLand Palembang. Pengembang Ciputra lewat CitraLand mempelopori pembangunan properti di kawasan ini. 

RENCANA Pemerintah Provinsi Sumatera Selatan yang akan mengembangkan kawasan Keramasan sebagai kawasan perkantoran akan berdampak positif bagi sektor bisnis properti karena bisa mengatrol harganya.

Pengamat properti, Endang Wasiati Wierono mengatakan, kawasan Keramasan kini sudah mulai berkembang karena adanya pembangunan jalan tol dan jalan lintas Provinsi yang membuat harga tanah dan properti di kawasan itu sudah lebih baik dari tahun-tahun sebelumnya.

Rencana pemprov membangun kantor dan sudah menimbun bakal lahan tersebut juga membuat harga tanah di sana saat ini mencapai 500 ribu hingga Rp 1 juta per meter. Harga ini diprediksi akan terus naik seiring semakin pesatnya perkembangan pembangunan.

"Harga tanah di pinggir jalan bisa Rp 1 juta kalau jauh dari jalan di dalam lokasinya juga bisa Rp 500 per meter," ujarnya.

Harga properti juga di kawasan itu saat ini ukuran 15x8 meter dengan dua setengah lantai saja sudah dibandrol lebih dari Rp 1 miliar. Normalnya harga ini akan terus naik paling tidak 10 persen per tahun.

Endang juga menyebut sejumlah kantor di pusat kota juga kini sudah mulai pindah dan berada dikawasan seputar Musi II karena kawasan tersebut "hidup" akses jalannya dan bagus prospeknya ke depan.

Menurut Endang, pembanguan kawasan keramasan juga bagus karena adanya pemerataan pembangunan yang selama ini dipusatkan di kawasan Jakabaring. Kawasan pinggiran seperti Keramasan juga akan menjadi ramai dan adanya geliat pembangunan bukan cuma di pusat kota saja.

Seperti diberitakan sebelumnya, Pemerintah Provinsi Sumatra Selatan (Sumsel) saat ini tengah membangun kawasan kantor pemerintahan terpadu baru seluas 40 hektare di Musi II, kawasan Jalan Soekarno Hatta, Kelurahan Keramasan, Kecamatan Kertapati, Palembang. Khusus hantor Gubernur Sumsel ditargetkan selesai tahun depan.

Kepala Dinas Perumahan dan Kawasan Pemukiman Sumsel, Basyaruddin Akhmad mengatakan, pembangunan kawasan perkantoran baru tersebut bertujuan agar terjadinya percepatan keseimbangan pembangunan antara wilayah Seberang Ulu dengan di Seberang Ilir.

"Kawasan tersebut diharapkan menjadi prime mover (penggerak utama) daerah Seberang Ulu di samping kawasan Jakabaring yang merupakan center of gravity. Ini jadi pemicu dan pemacu wilayah seberang ulu. Apalagi, sudah ada perumahan Citraland, terminal terpadu Karya Jaya, dan pintu tol," kata Basyar, Jumat (23/10/2020).

Basyar menjelaskan, dalam membangun kawasan tersebut pihaknya tetap memperhatikan aspek lingkungan sehingga dampak lingkungan dapat diminimalkan.

Adapun konsep besar pembanguanan dengan pembagian 70 persen tanah untuk bangunan dan 30 persen sisanya untuk ruang terbuka hijau.

Tak hanya itu, untuk mendukung kawasan tersebut menjadi daerah hijau juga akan dibuatkan danau dengan luas 9-10 hektare yang dihubungkan dengan kanal-kanal.

"Jadi, area ini menjadi green area untuk area terpadu. Ada untuk resapan air, untuk menampung air karena bangunan ini di daerah rawa. Kantor terhubung dengan kanal atau jalan," jelas Basyar.

Menurut dia, pembangunan wilayah tersebut juga akan jadi percontohan pengembangan wilayah di daerah lain di Sumsel.

Halaman
123
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved