Dari Mitra Driver Sampai Polisi Semringah Lihat Bukti Kongkrit J3K Gojek

TRIBUNSUMSEL.COM, PALEMBANG - Gojek memutuskan kembali membuka layanan GoRide di Kota Palembang. Namun tak seperti layanan angkutan online lainnya, sebelum memutuskan kembali membuka layanan GoRide, Gojek menerapkan standar ketat.

Standar itu yang kemudian dikenal dengan protokol J3K (Jaga Kesehatan, Kebersihan, dan Keamanan). Catatan Tribun, ada tiga layanan angkutan berbasis aplikasi yang beroperasi di Kota Palembang. Namun hanya Gojek yang punya protokol kongkrit dalam beroperasi selama pandemi.

Program J3K diimplementasikan dalam bentuk pendirian posko bagi para mitra driver untuk pengecekan suhu tubuh, pembagian helthy kit dan penyemprotan disinfektan kendaraan. Saat ini ada lima posko yang didirikan di penjuru Kota Palembang untuk melayani para mitra driver.

Para mitra driver diwajibkan untuk mendatangi posko J3K secara berkala. Pemberitahuan untuk mengunjungi posko disampaikan lewat aplikasi dan jika tak dipenuhi maka siap-siap aplikasinya di-suspend.

Para pengguna pun bisa memeriksa apakah mitra driver yang melayani pesanan sudah melalui protokol J3K. informasi mengenai pengecekan suhu tubuh mitra driver dan status disinfeksi kendaraannya dapat dilihat langsung di profil mitra driver saat memesan layanan GoRide, GoCar, GoSend dan GoFood.

Sejak diterapkan 21 September lalu J3K ini menarik perhatian sejumlah pihak. Kepala Satuan Lalu Lintas (Kasatlantas) Kepolisian Resort Kota Besar Palembang, Kompol Muhammad Yakin Rusdi SIk bahkan mengunjungi langsung posko J3K Gojek Palembang di Kantor Gojek Jl Basuki Rahmat, 8 Oktober lalu.

Kompol Rusdi ingin melihat langsung apakah posko J3K itu benar-benar berjalan sesuai dengan apa yang dikampanyekan Gojek.

Saat melihat bagaimana antusiasnya para mitra driver mengunjungi posko dan mengikuti prosedur yang ada sebelum bekerja melayani penumpang, Kompol Rusdi tampak semringah.

“Posko J3K ini sebuah inisiatif yang positif dari Gojek. Sebuah langkah proaktif. Gojek sebagai sebuah aplikator pertama yang menerapkan ini, memberikan standar kesehatan dan higienitas yang tinggi bagi bisnis sejenis untuk bisa memberikan sumbangsih nyata dalam menjaga kebersihan, kesehatan dan keamanan mitra-mitranya,” ungkap Kasatlantas Polrestabes Palembang Kompol Muhamad Yakin Rusdi.

Sebelum Kasatlantas, Kepala Dinas Perhubungan Kota Palembang Agus Rizal juga menyampaikan apresiasi yang dilakukan Gojek. Menurut Agus, bukan hanya langsung membuka layanan Goride namun inisiatif untuk menerapkan standar ketat dengan J3K bisa menjadi contoh.

“Kami berharap kerjasama dengan Gojek bisa mendukung program-program pemerintah kota Palembang terutama pada saat Covid-19 ini dengan adaptasi kebiasaan baru yang dituangkan dalam Perwali Nomor 27 Tahun 2020. Dengan adanya konsep Program J3K ini yang sejalan dengan himbauan pemerintah untuk jaga jarak, pakai masker dan jaga kebersihan, saya kira hal ini adalah sebuah inisiatif yang bagus dari Gojek,” katanya.

Sementara itu, suasana hati para driver Gojek di Kota Palembang kembali bergembira setelah layanan GoRide kembali dibuka.

Berbulan-bulan layanan GoRide sempat ditutup seiring pandemi Covid-19 dan aturan pembatasan Sosial berskala besar (PSBB) di Kota Palembang.

Heppy Siswoyo pengurus Paguyuban Driver Online KM5-20 mengaku kini ia dan teman-temannya tampak lebih semringah. "Sekarang kerja lebih semangat karena boleh mengangkut penumpang," kata Heppy Siswoyo saat ditemui di base camp mereka di Warung Waya-waya, Senin (26/10) malam. Malam itu beberapa driver Gojek sedang beristirahat sembari menunggu order yang masuk ke aplikasi.

Sekarang para mitra driver punya peluang lebih untuk mendapatkan penghasilan lebih banyak dari bekerja. Sebelumnya saat layanan GoRide ditutup sementara, mereka hanya mengandalkan order dari Gofood dan Gosend.