Pilkada Muratara 2020

Suku Anak Dalam Terkenal Kompak, Ini Alasan Mereka Memilih Pasangan Syarif-Surian

Kita hargai sikap Pak Japaren, mereka mungkin merasakan perhatian dari kepemimpinan Pak Syarif Hidayat

Penulis: Rahmat Aizullah | Editor: Vanda Rosetiati
TRIBUN SUMSEL/RAHMAT AIZULLAH
Japaren, Kepala Suku Anak Dalam di Desa Sungai Jernih, Kecamatan Rupit, Kabupaten Musi Rawas Utara (Muratara). 

TRIBUNSUMSEL.COM, MURATARA - Japaren, Kepala Suku Anak Dalam menyatakan sikap dukungan pada Pilkada Musi Rawas Utara (Muratara) tahun 2020.

Japaren adalah kepala suku salah satu kelompok Suku Anak Dalam di Muratara, bermukim di Dusun 7 Desa Sungai Jernih, Kecamatan Rupit.

Japaren menyatakan sikap mendukung pasangan calon nomor urut 3 di Pilkada Muratara 2020, yakni Syarif Hidayat dan Surian Sofyan.

"Kami mendukung dan akan memilih Pak Syarif - Surian," kata Japaren kepada Tribunsumsel.com, Kamis (22/10/2020).

Dukungan Japaren terhadap sang petahana karena sudah merasakan perhatian Syarif Hidayat selama menjabat Bupati Muratara.

Sebelum pemekaran Kabupaten Muratara, suku ini memang masih tertinggal dan tak diperhatikan pemerintah.

Namun sejak pemekaran Muratara dan dipimpin Syarif Hidayat, Suku Anak Dalam mendapat perhatian.

Hak-hak mereka sebagai warga negara sudah dipenuhi sehingga Suku Anak Dalam bukan lagi kelompok minoritas yang tertinggal.

"Kami sekarang sudah diperlakukan seperti warga biasa, kami diperhatikan, bantuan diberikan, anak cucu kami diselamatkan dari hutan," kata Japaren.

Tokoh pemuda pemerhati Suku Anak Dalam, Supandri mengatakan sikap Japaren terhadap dukungan kepada Syarif-Surian merupakan haknya yang harus dihargai.

"Kita hargai sikap Pak Japaren, mereka mungkin merasakan perhatian dari kepemimpinan Pak Syarif Hidayat," ujar Supandri.

Ia mengatakan, Suku Anak Dalam di Kabupaten Muratara hidup berkelompok menyebar di beberapa desa.

Suku ini terkenal dengan kekompakannya, karena mereka patuh pada arahan kepala suku atau ketua adat.

"Mereka memang kompak, mereka mendengarkan apa kata ketua adat mereka," ujar Supandri.

Saat disinggung soal kekompakan memilih pemimpin, Supandri mengatakan hal itu sangat dimungkinkan.

Halaman
12
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA
    KOMENTAR

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved