Penanganan Corona
Rutin Konsumsi Olahan Jahe Merah dan Rebusan Daun Sungkai, Cerita Penyintas Covid-19 di Palembang
Cara lain yang ampuh dalam membantu kesembuhan mereka adalah dengan rutin mengkonsumsi olahan jahe merah dan rebusan daun sungkai.
Penulis: Shinta Dwi Anggraini | Editor: Vanda Rosetiati
Ada juga cara lain yang rutin dilakukan yakni dengan mengoleskan minyak kayu putih diseputaran wilayah pernapasan seperti dada, leher dan hidung.
"Minyak kayu putih juga biasanya kami teteskan ke air hangat dan uap airnya kita hirup, itu ampuh sekali melegakan pernapasan. Dan juga airnya bisa langsung diminum. Saya sendiri merasa setelah minun itu, pernapasan jadi terasa lega. Hal ini bisa kita lakukan kapan saja atau disaat benar-benar merasa tidak nyaman dengan pernapasan," ujarnya.
Terlepas dari hal tersebut, ia mengatakan, apapun obat dan upaya untuk bisa sembuh dari suatu penyakit, berpikir positif adalah kunci utama untuk memperoleh kesembuhan.
Shella juga merasa sangat bersyukur lantaran memiliki keluarga, tetangga dan orang-orang sekitar yang begitu peduli atas apa yang terjadi saat itu.
Meski perhatian pemerintah setempat dirasa kurang, namun kekecewaan itu bisa sedikit terobati dengan para tetangga yang saat itu juga sempat melakukan penggalangan dana untuk membantu keluarga Shella.
Hingga akhirnya, setelah 14 hari menjalani isolasi mandiri di rumah, Shella dan keluarganya kembali menjalani swab dengan hasil yang keluar beberapa hari kemudian dinyatakan sembuh dari covid-19.
"Alhamdulillah kami tidak dikucilkan oleh warga sekitar. Hampir tiap hari ada saja yang mengantar obat-obatan, sembako, makanan. Padahal bisa antarnya cuma sampai pagar karena memang saat itu kami tidak boleh ada kontak langsung sama sekali dengan orang lain. Tapi benar-benar warga sekitar dan keluarga jauh saya, sangat peduli dengan kondisi kami saat itu," ungkapnya.
"Tapi itu tadi, perhatian hanya ada dari keluarga dan tetangga. Sedangkan pemerintah setempat, tidak terlalu kami rasakan. Hanya beberapa kali saja rumah kami memang disemprot disinfektan. Sedangkan untuk bantuan lain, tidak kami rasakan. Padahal papa saya adalah ketua RT di tempat tinggal kami," ujarnya.
Disisi lain, Shella juga mengatakan dirinya tidak pernah malu mengakui pernah terpapar covid-19.
Menurutnya hal tersebut bukanlah suatu hal yang memalukan.
"Itu kenapa saya berharap supaya paradigma di sebagian masyarakat yang mungkin saja masih memandang sinis pada orang yang pernah terjangkit virus corona, supaya dihilangkan.
Terpapar covid-19 itu bukan penyakit yang memalukan. Hal itu bisa terjadi kapan pun dan dimanapun. Setiap orang memiliki risiko yang sama," ujarnya.
Shella juga mengingatkan betapa pentingnya untuk selalu menerapkan protokol kesehatan sebagaimana yang telah dianjurkan pemerintah.
Dengan taat menggunakan masker, rutin mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir, serta menerapkan aturan jaga jarak, adalah langkah awal yang bisa dilakukan untuk mencegah penularan virus corona.
"Sudah seharusnya kita selalu menjaga kesehatan karena sehat itu mahal," ujarnya.