5 Fakta Kebrutalan Polisi Saat Demo Tolak UU Cipta Kerja Terhadap Relawan Medis Muhammadiyah
5 Fakta Kebrutalan Polisi Saat Demo Tolak UU Cipta Kerja Terhadap Relawan Medis Muhammadiyah
"Proses terhadap polisi yang melakukan penembakan sampai tewas itu kan juga tidak terbuka oleh Polri," kata Busyro.
"Fakta itu maknanya apa? Maknanya, budaya ketertutupan, nutup-nutupi atau intransparansi semakin menguat di birokrasi, termasuk di birokrasi penegak hukum. Tidak hanya intransparansi tapi, maaf ya, itu brutal," lanjutnya. Ketertutupan ini diperparah dengan budaya komando dalam tubuh Polri.
Menurut Busyro, brutalitas aparat Polri ketika menangani demonstrasi sudah menjalar di dalam sistem.
"Kalau itu menunjuk kepada insiden yang jumlahnya cukup banyak dan itu menunjukkan tindakan yang sistemik secara nasional, berarti Propam-nya kan Propam Pusat, di bawah pimpinan Kapolri," kata Busyro.
"Sementara juga di kepolisian itu ada sistem komando, jalur komando, budaya komando. Ke Propam pun, melihat fakta yang sistemik itu bahwa (kekerasan oleh polisi) tidak hanya di demo sekali kemarin itu, maka propam juga menjadi pertanyaan secara substansial," ungkapnya..
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "5 Fakta Kebrutalan Polisi terhadap Relawan Medis Muhammadiyah Saat Demo Tolak UU Cipta Kerja", Klik untuk baca: https://megapolitan.kompas.com/read/2020/10/15/06102431/5-fakta-kebrutalan-polisi-terhadap-relawan-medis-muhammadiyah-saat-demo?page=all#page2.