Demo di Sumsel Tolak UU Omnibus Law
Antisipasi Demo Tolak UU Omnibus Law Cipta Karya Ricuh, Mal Palembang Icon Tutup Pintu Lobi Utama
Iya kita tutup pintu utama dialihkan dulu sementara sebagai antisipasi hal yang tidak dinginkan.
Penulis: Hanafijal | Editor: Vanda Rosetiati
TRIBUNSUMSEL.COM, PALEMBANG - Mengantisipasi hal yang tidak diinginkan karena adanya aksi demo mahasiswa di halaman kantor DPRD Sumsel yang hari ini menolak Undang-undang Cipta Kerja, Manajemen Palembang Icon Mall memilih menutup lobby pintu utama mall tersebut yang persis berada di depan Gedung PSCC.
Coing, Mall Director Palembang Icon dihubungi melalui Sekretarisnya mengatakan mall tetap beroperasi seperti biasa dan buka tidak tutup. Hanya saja pintu masuk kini dialihkan melalui pintu lobby Utara atau di dekat gerai kopi Starbucks.
Terlihat sejumlah petugas keamanan mall berjaga di dekat pintu masuk untuk mengantisipasi hal yang tidak diinginkan.
"Iya kita tutup pintu utama dialihkan dulu sementara sebagai antisipasi hal yang tidak dinginkan," ujarnya, Rabu (7/10/2020).
Coing berharap demo berjalan lancar dan tidak terjadi kerusuhan seperti demo menolak RUU KUHP yang juga digelar oleh mahasiswa September tahun lalu.
Demo tersebut mengakibatkan puluhan mahasiswa terluka dan berhamburan menyelamatkan diri ke mall termasuk ke Palembang Icon karena jarak mall ini memang paling dekat dengan kantor DPRD Sumsel dan hanya terletak di seberang kantor dewan tersebut yang hanya dipisahkan oleh jalan protokol.
Turun ke Jalan
Aksi menolak pengesahan Undang-Undang Omnibus Law Cipta Kerja terus bergemuruh di berbagai wilayah Indonesia tak terkecuali Sumatera Selatan (Sumsel).
Hari ini, Rabu (7/10/2020) ribuan warga yang mayoritas merupakan mahasiswa dari berbagai wilayah Sumsel turun ke jalan dan menggelar demo di seputaran simpang lima gedung DPRD Kota Palembang.
Yel-yel penolakan atas disahkannya Omnibus Law Cipta Kerja menjadi Undang-Undang secara lantang terus dilontarkan oleh para demonstran.
• Ribuan Mahasiswa se Sumsel Gelar Demo Tolak Pengesahan Undang-Undang Omnibus Law Cipta Kerja
• Razia di Lokasi Demo Depan DPRD Sumsel, Polisi Dapati Pelajar Bawa Bom Molotov dan Sajam
Koordinasi Media dari Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) se Sumsel, Janes mengatakan, aksi ini adalah bentuk dukungan untuk aksi lebih besar yang akan digelar mahasiswa di Jakarta besok.
"Hari ini kami menggelar aksi mimbar bebas. Bukti nyata penolakan masyarakat yang kami wakilkan suaranya dalam menolak disahkannya Undang-Undang Omnibus Law Cipta Kerja yang sedari awal sudah sangat cacat. Baik cacat hukum, cacat kejujuran dan cacat hati nurani bagi masyarakat,"ujarnya.
Janes tidak bisa memastikan jumlah mahasiswa yang ikut berpartisipasi pada demo ini.
"Tapi dipastikan ada ribuan massa yang siap turun ke jalan untuk aksi ini," ujarnya.
Terkait adanya belasan pemuda yang diamankan aparat kepolisian karena diduga penyusup dalam demo, Janes menegaskan bahwa aksi ini bertujuan untuk menyuarakan kekerasan.
Ia juga menyayangkan adanya pihak-pihak provokasi yang dapat merusak inti dari aksi turun ke jalan untuk menolak disahkannya Undang-Undang Omnibus Law Cipta Kerja.
"Tujuan utama kami adalah menyuarakan aspirasi rakyat, bukan untuk mencari keributan. Banyak rakyat yang tersiksa, disusahkan oleh adanya Omnibus Law Cipta Kerja. Jangan sampai ada yang memprovokasi dan memperburuk situasi," ujarnya.