Bayi Kembar Tewas Terkubur Tanah Longsor Bersama Ayah, Rencana Pesta Ulang Tahun Pertama Pupus
Meninggalkan kesedihan mendalam bagi Maria yang harus melanjutkan sisa kehidupan tanpa kehadiran tiga orang keluarganya.
"Saya terus teriak minta tolong juga sama warga, saya robohkan dinding kamar supaya luas. Saya berdiri untuk menggali," kata Matius.
"Puji Tuhan saya bisa mengeluarkan jasad bayi pertama dengan mengeluarkan kepalanya lebih dulu, sayang sudah tidak ada napasnya," tuturnya.
Begitu berhasil mengeluarkan bayi pertama, Maria langsung menggendong anaknya dan berusaha membangunkannya.
Tidak lama, Matius mengeluarkan jenazah bayi kedua yang disambut teriakan pilu sang ibu.
Sampai ketika jasad suaminya dikeluarkan dari tumpukan tanah, Maria tidak berhenti meratap.
Saat ini, ketiga jenazah sudah dimakamkan di Gunung Selipsi Kampung 1 Tarakan lantaran tak jadi dimakamkan di kampung halaman di Kabupaten Sikka, Nusa Tenggara Timur.
"Ada kendala dana sehingga hari ini kami lakukan upacara pemakaman di Tarakan saja, kami menggelar ibadah sampai malam. Puji Tuhan semua proses pemakaman berjalan lancar," katanya.
Ulang tahun anak kembar
Pasangan suami istri ini sangat memanjakan anak kembar mereka.
Maria dan mendiang suaminya sudah berencana merayakan ulang tahun pertama si kembar.
Perlahan, Maria dan Cristianus melebarkan rumah kayu mereka, sedikit demi sedikit.
Keduanya pun menghias rumah untuk mempersiapkan perayaan ulang tahun si kembar yang direncanakan pada 20 November 2020 mendatang.
"Memang sudah jauh-jauh hari mereka berniat itu membuat ulang tahun satu tahun anak kembarnya. Mereka bilang ke saya 'abang nanti ulang tahun anakku kita ke rumah ya, kita buat acara kecil-kecilan untuk kita-kita saja’, tapi Tuhan punya kehendak lain mau bilang apa?," kata Matius.
Sementara ini, sebagai tetangga dan sesama pendatang dari Flores, NTT, Matius mempersilahkan Maria dan Gusti tinggal di rumahnya sambil berharap tekanan batin yang dirasakan bisa segera pulih.
Longsor di 4 titik, 11 orang tewas