Berita Pendidikan
Masih Ada Wali Siswa Mengeluh Soal Sistem Belajar Daring, Pengamat: Disdik Harus Kreatif & Responsif
Meskipun saat ini pemerintah juga sudah menggelontorkan biaya yang tak sedikit dalam memberikan bantuan kuota internet gratis untuk mendukung proses b
Penulis: Shinta Dwi Anggraini | Editor: Weni Wahyuny
"Memang harus ada kebijakan dari dinas terkait, bukan hanya sekadar imbauan. Pihak sekolah juga kalau hanya sekadar imbauan, rasanya kurang merespon. Kalau memang diperlukan, sebaiknya dibuat instruksi resmi dari instansi terkait sebagai penekanan ke pihak sekolah," ujarnya.
Tak hanya desa atau wilayah terpencil, persoalan sekolah daring juga dihadapi di perkotaan.
Menurut Abdullah, sistem pembelajaran daring memang tepat untuk dilakukan saat masa pandemi yang rentan dengan penyebaran virus.
Namun meskipun begitu, dia menilai, metode daring masih kurang efektif dalam menyampaikan metode pelajaran kepada siswa.
Selain itu masih ada berbagai persoalan-persoalan lain yang harus dihadapi.
"Contohnya, tidak semua sekolah atau guru bisa semua menjalani (daring) dengan baik karena kompetensi atau kemampuan mereka juga berbeda-beda dalam menggunakan teknologi. Selain itu, Faktor siswa itu sendiri juga mempengaruhi. Walaupun gurunya siap, orang tuanya mampu, tapi kalau anaknya sendiri tidak semangat atau disiplin, ya daring juga tidak bisa jalan secara maksimal. Meski bantuan kuota juga diberikan oleh pemerintah, tapi kan kemampuan pengawasannya terbatas. Jadi memang ada berbagai permasalahan yang harus ditemukan solusinya," ujar dia.
Satu lagi hal yang dikatakan Abdullah mesti diupayakan pemerintah bagi pelajar saat ini.
Yaitu mengejar berbagai ketertinggalan dari pembelajaran dengan sistem normal.
"Artinya harus ada upaya supaya sistem belajar kita ini jangan tertinggal dari saat tanpa ada pandemi. Juga jangan sampai karena anak-anak belajar dari rumah, jadi tidak cinta sekolah. Mentalitas belajar tetap harus tetap dijaga," ujarnya. (cr8).
Ket foto :
Pengamat pendidikan dari Universitas Islam Negeri (UIN) Raden Fatah Palembang, Prof Dr Abdullah Idi M.Ed
Area lampiran