Sudjiwo Tedjo Sarankan Ini Soal Pro Kontra PSBB Total,: Menteri dan Anies Berantem di Grup WA Saja

Perbedaan pendapat antara sejumlah menteri dan Gubernur DKI Jakarta soal penerapan PSBB Total disoroti oleh budayawan Sudjiwo Tedjo.

Tribun Jateng/Wahyu Sulistiyawan
Budayawan dan seniman, Sujiwo Tejo 

Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil menyarankan supaya Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan berhati-hati mengumumkan pembatasan sosial berskala besar ( PSBB) total.

Sebab, pengumuman kebijakan PSBB tersebut terbukti telah berdampak pada banyak hal, termasuk sektor perekoomian.

Emil, sapaan Ridwan Kamil menerangkan, bursa saham pun turut terdampak pengumuman PSBB total tersebut.

Harga saham gabungan (IHSG) terperosok. Kapitalisasi pasar berkurang hingga Rp 277 triliun, usai Anies mengeluarkan pernyataan.
 
"Hampir Rp 300 triliun lari gara-gara statment," kata Emil.

"Memang dalam statment Covid ini ditunggu oleh siapapun, baik oleh masyarakat, pelaku ekonomi. Sehingga menjadi sebuah kehati-hatian bagi kita, agar setiap pernyataan ini dihitung secara baik. Kalau pun itu berita buruk, dipersiapkan sebuah proses sehingga tidak akan terjadi dinamika," lanjut Emil.

Meminta Anies berkonsultasi dengan pusat

Emil menyarankan Anies Baswedan berkonsultasi dengan pemerintah pusat terkait rencana PSBB total di DKI Jakarta.

Emil menilai, kebijakan DKI Jakarta sangat berdampak pada stabilitas nasional.

Oleh sebab itu, keputusan yang diambil Anies seharusnya dipertimbangkan secara matang.

"Saya menyampaikan kemarin karena Jakarta Ibu Kota negara, maka kebijakan Jakarta berdampak tak hanya regional tapi nasional," ujar dia.

"Karena itu, saya mohon ke Pak Anies untuk konsultasikan dulu ke pemerintah pusat. Itu kesimpulan yang saya sampaikan. Setelah itu, kita tunggu saja apakah tanggalnya masih tetap," kata Emil di Gedung DPRD Jabar, Jumat (11/9/2020).

Salah satu faktor di balik keputusan Anies menerapkan PSBB total adalah persoalan ketersediaan tempat tidur rumah sakit yang hampir penuh.

Menanggapi hal tersebut, Emil mempersilakan warga Jakarta yang positif Covid-19 mempergunakan rumah sakit di Jawa Barat.

Hal itu dilakukan Emil atas nama kemanusiaan.

"Saya tawarkan ke Pak Anies, kalau di Jakarta kewalahan, kami di Jabar yang kapasitasnya masih 40 persen menawarkan diri untuk menampung pasien Jakarta. Karena kalau sudah begini tidak ada batas-batas wilayah politik administratif. Kita punya semangat kemanusiaan yang sama," kata Emil.

Ia mengatakan, dalam kondisi pandemi, semua warga negara harus bahu-membahu melawan Covid-19.

Halaman
1234
Sumber: Tribun Palu
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved