Berita Lubuklinggau
Dimakamkan Tak Menghadap Kiblat, MUI Kota Lubuklinggau Minta Makam Jenazah Covid-19 Diperbaiki
Selain itu, MUI Kota Lubuklinggau juga meminta agar diupayakan status pasien ditentukan segera statusnya sebelum dimakamkan, meskipun ada Satgas beral
Penulis: Eko Hepronis | Editor: Weni Wahyuny
Laporan wartawan Tribunsumsel.com, Eko Hepronis
TRIBUNSUMSEL.COM, LUBUKLINGGAU - Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kota Lubuklinggau meminta Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 di kota ini agar memperbaiki makam jenazah pasien Covid-19.
Hal tersebut menyusul adanya keluhan dari masyarakat yang merasa proses pemakaman pasien Covid-19 di kota ini tidak sesuai dengan ketentuan dan syariat Islam.
Wakil Ketua III MUI Kota Lubuklinggau, Ustad Fahmi Atiq mengatakan hal ini mereka lakukan agar masyarakat yang ada keluarganya terpapar Covid-19 dan meninggal dunia tidak lepas dari haknya secara syariat Islam.
"Sehingga kedepan baik saat dimandikan, proses dikafani hingga dimakamkan dilakukan dengan benar sesuai syariat," katanya pada wartawan, Selasa (8/9/2020).
Ia mengungkapkan, keluhan tersebut sudah disampaikan MUI Kota Lubuklinggau saat rapat bersama dengan Pemkot dan Satgas Covid-19 di kantor Kodim 0406 MLM, Senin (7/9) kemarin.
"Alhamdulilah beberapa hal yang kita minta direspon oleh pemerintah dan Kemenag serta Satgas. Salah satunya perbaikan posisi kuburan yang akan segera diperbaiki karena sebelumnya tidak menghadap kiblat untuk diubah menghadap kiblat," paparnya.
Selain itu, MUI Kota Lubuklinggau juga meminta agar diupayakan status pasien ditentukan segera statusnya sebelum dimakamkan, meskipun ada Satgas beralasan salah satunya butuh waktu dalam proses pengambilan swab test.
"Tapi pada intinya apa yang diminta MUI dan Kemenkes tidak saling bertolak belakang," ujarnya.
Sekda Kota Lubuklinggau, H Rahman Sani mengaku beberapa saran yang disampaikan MUI kemarin terkait penanganan jenazah pasien Covid-19 di Kota Lubuklinggau akan segera diperbaiki.
"Kedepan mulai dari penanganan jenazah Covid-19 agar kedepan sesuai syariat Islam, lalu terkait posisi makam pasien Covid-19 yang tidak mengahadap kiblat namun justru membelakangi kiblat, segera tindaklanjuti dalam waktu dekat," ujarnya.
Ia juga mengaku, sudah menyampaikan langsung ke pihak rumah sakit agar pasien sebelum dimakamkan harus dipastikan betul, apakah pasien yang meninggal benar-benar terkonfirmasi positif Covid-19 atau tidak.
Meskipun memang ada beberapa kendala di lapangan setelah dikubur hasil Swab test baru keluar. Namun kedepan mudah-mudahanan tidak ada lagi karena sudah lakukan antisipasi sejak sekarang.
"Saya yakin semua sudah maksimal dan akan kita laksanakan. Kita juga minta pihak rumah sakit pilih petugas yang paham dan mengerti. Apalagi kedepan, ada ulama yang akan mendampingi saat penanganan jenazah pasien Covid-19," tambahnya. (Joy)