Berita Pendidikan
Belajar Daring di Palembang Berakhir 30 September, Ini Hasil Rapat Disdik dan Praktisi Kesehatan
Bagaimana kelanjutannya? Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Palembang baru saja menggelar rapat dengan ikatan dokter anak, rumah sakit, dan dinkes
Penulis: Sri Hidayatun | Editor: Wawan Perdana
TRIBUNSUMSEL.COM.PALEMBANG-Proses belajar dalam jaringan (daring) siswa-siswi di Palembang akan berakhir 30 September 2020.
Bagaimana kelanjutannya? Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Palembang baru saja menggelar rapat dengan ikatan dokter anak, rumah sakit, dan dinas kesehatan.
Ketua Tim Gugus Tugas Penanganan Covid-19 Kota Palembang Bidang Pencegahan sekaligus Kepala Dinas Pendidikan Kota Palembang, Ahmad Zulinto, menegaskan rencana untuk sekolah tatap muka di kota Palembang masih menunggu keputusan Wali Kota Palembang Harnojoyo.
Hal tersebut, dikatakannya usai menggelar rapat terbatas dengan pihak terkait di Disdik Kota Palembang, Selasa (8/9/2020).
"Ya, kita tadi barusan saja menggelar rapat terbatas dengan menggundang Dinas Kesehatan, IDAI dan jajaran lainnya," jelasnya.
• Ingin Bangun Rumah Tahfiz, Tokoh Agama Muratara Abdul Djabbar Lelang Pedang Pusaka Umur 200 Tahun
Ia mengatakan hasil rapat ini akan disampaikan ke Walikota Palembang, Harnojoyo yang akan menentukan apakah nanti Palembang akan masih lakukan daring atau tidak.
"Batas daring ini akan berakhir 30 September mendatang. Nah, ini kita rapatkan apakah ini akan dilanjut atau tidak," jelasnya.
Zulinto mengatakan berdasarkan informasi dari Dinas Kesehatan kota Palembang saat ini masih berada di zona oranye.
"Dan dari ikatan dokter anak Indonesia menyampaikan belum bisa merekomendasi kondisi masih naik belum melandai, begitu juga dari ikatan dokter Indonesia dan rumah sakit umum juga menyampaikan hal yang sama," jelasnya.
"Semua belum merekomendasi adanya Kegiatan belajar mengajar (KBM) secara tatap muka,"lanjut dia.
Namun kata Zulinto ada sebagian masyrarakat saat ini sudah menghendaki anak anak mereka untuk sekolah kembali seperti keadaan normal.
• Butuh Rp80 Miliar Pembebasan Lahan Fly Over Simpang Sekip, Pemkot Palembang tak Sanggup
"Ini kondisi sekarang ada yang mengeluhkan kuota, bahkan mereka telah jenuh menghadapi anak anak mereka dalam memdampingi belajar di rumah sehingga emosi mereka naik, ini masalah siswa dan orang tua, " tuturnya.
Karena itu, dari pemerhati pendidikan juga meminta supaya memcoba satu minggu sekolah satu kali dibuka, begitu juga dari BMPS Swasta juga sama dan dari komite pun sama bahwa adalah sekali sekali sekolah dibuka.
"Semua pemintaan ini sudah diakomudir. Mengapa ini kami akomodir sebab kami sadar betul bahwa masyarakat itu pasti jenuh menghadapi kondisi pandemi ini sudah sekian bulan," jelasnya.
Dinas Pendidikan akan melaporkan terlebih dahulu kepada Walikota Palembang sebagai ketua gugus tugas.