Bocah Tewas Ditabrak Truk Tangki
Tubuhnya Terseret Truk Tangki Sejauh 200 Meter, Bocah Usia 5 Tahun jadi Korban Tabrak Lari di Gandus
Kronologinya, korban bernama Muhammad Al Farisy Cambai menyeberang jalan tak jauh dari rumahnya di RT 22 RW 06, Kelurahan Gandus, Kecamatan Gandus.
Penulis: Agung Dwipayana | Editor: Weni Wahyuny
TRIBUNSUMSEL.COM, PALEMBANG - Seorang bocah laki-laki berusia 5 tahun tewas setelah ditabrak truk di Jalan Lettu Karim Kadir, Gandus, pada Kamis (3/9/2020) pukul 17.30.
Kronologinya, korban bernama Muhammad Al Farisy Cambai menyeberang jalan tak jauh dari rumahnya di RT 22 RW 06, Kelurahan Gandus, Kecamatan Gandus.
Saat menyeberang, melaju truk tangki pengangkut air dengan pelat nomor BG 8220 MO dari arah Simpang Sri Lacak ke arah Raider 200/Bakti Negara Gandus.
"Saat melintas di TKP, truk menabrak korban yang sedang menyeberang jalan yang dari arah kiri. Tubuh korban sempat terseret sekira 200 meter," kata Kasatlantas Polrestabes Palembang, Kompol Yakin Rusdi melalui Kanit Lakalantas, Iptu Sucipto kepada TribunSumsel.com, Jumat (4/9/2020).
• Bocah Usia 5 Tahun Tewas Ditabrak Truk Tangki di Gandus, Ibu Menangis hingga Pingsan Berkali-kali

Korban meninggal dunia di TKP dan jasadnya dibawa ke Rumah Sakit Bhayangkara Polda Sumsel.
• CATAT Syaratnya ! Pajak Kendaraan Mati Lebih dari 1 Tahun Cukup Bayar Satu Tahun, Berlaku di Sumsel
"Korban luka berat terutama di kepala," kata Sucipto.
Sopir truk diketahui kabur dan kini masih dalam pengejaran polisi.
Sementara setelah dari Rumah Sakit Bhayangkara, jenazah Alfarizi dibawa ke rumah duka dan korban dimakamkan di TPU Talang Kemang Kemang pada Jumat petang pukul 14.30.
Ratusan pelayat mengantar jenazah Al Farisy ke pemakaman.
Menurut warga, orang tua Alfarisy sangat terpukul dengan peristiwa ini, apalagi korban merupakan putra satu-satunya pasangan Haris Suhendra dan Irma Purnamasari.
"Sedih sekali orang tuanya. Sangat terpukul anak satu-satunya meninggal karena kecelakaan," ujar Ketua RT 22 Kelurahan Gandus, Sahnan.
"Terutama ibunya, syok sekali nangis-nangis terus. Sering pingsan," imbuhnya.
Ibu Tak Mau ke Rumah Sakit
Isak tangis tak terbendung dari keluarga bocah berusia 5 tahun, warga Jalan Talang Kemang, Kecamatan Gandus Palembang yang meninggal dunia usai menjadi korban tabrak lari.
Muhammad Al Farisy, meninggal dunia setelah mengalami luka parah di bagian kepala akibat dilindas truk tanki muatan air yang melintas di jalan tak jauh dari rumahnya, Kamis (4/9/2020).
"Sopirnya kabur dan truknya ditinggalkan begitu saja di lokasi," ujar Ketua RT 22 Kelurahan Gandus, Sahnan (49) saat ditemui di instalasi Forensik RS Bhayangkara Palembang, Jumat (4/9/2020).
Keluarga korban yang bergantian melihat jenazah bocah tersebut, tampak tak kuasa menahan kesedihannya.
Sesama anggota keluarga juga terlihat langsung berusaha menenangkan satu sama lain atas kesedihan yang mereka rasakan.
Diketahui, Farisy merupakan anak tunggal pasangan Haris Suhendra (28) dan Irma Purnamasari (28)
• CATAT Syaratnya ! Pajak Kendaraan Mati Lebih dari 1 Tahun Cukup Bayar Satu Tahun, Berlaku di Sumsel
Sahnan mengungkapkan, betapa hancurnya hati kedua orang tua Farisy sebab harus mengikhlaskan kepergian anak semata wayangnya dengan cara yang tak terduga itu.
"Terutama ibunya, syok sekali nangis-nangis terus. Sering pingsan, keadaannya lemas. Orang tuanya juga tidak ikut ke Rumah Sakit. Mereka masih syok," ujarnya.
Diketahui Bocah berumur 5 tahun yang diketahui bernama Muhammad Al Farisy warga Jalan Talang Kemang Kecamatan Gandus Palembang tewas ditabrak truk tangki air, Kamis (3/9/2020) sekitar pukul 18.00.
Kecelakaan ini terjadi di Jalan Lettu Karim Kadir Kelurahan Gandus Kecamatan Gandus Palembang.
Ketua RT 22 Kelurahan Gandus, Kecamatan Gandus Palembang Sahnan (49) menuturkan korban tewas beberapa saat sebelum pelaksanaan Salat Magrib.
Ketika itu, terdengar suara dentuman keras saat truk tersebut melintas.
"Belum tahu kalau truk menabrak korban ini. Setelah truk lewat terlihat korban tergeletak dan sudah meninggal. Sedangkan truk yang menabraknya kabur," kata Sahnan ketika ditemui di RS Bhayangkara Palembang, Jumat (4/9/2020).
Lanjut Sahnan, korban terlihat sudah tergeletak tak bernyawa tepat di depan rumahnya.
Mengetahui hal tersebut, ia meminta warga untuk mengevakuasi korban.
Sedangkan, dirinya berupaya mengejar truk tangki air yang sudah menabrak korban. Sekitar 500 meter, truk tangki air ini berhenti. Melihat truk tangki berhenti, membuat Sahnan langsung mendekati truk tangki tersebut.
"Ternyata, saat sampai di dekat truk tangki air itu ternyata sopirnya sudah tidak ada lagi. Truknya ditinggal," ungkapnya.