Pilkada Ogan Ilir 2020

AW Noviadi Digantikan Adiknya di Pilkada Ogan Ilir, Ilyas Panji Alam: Ini Permainan Politik

Ilyas menilai, mundurnya AW Noviadi dan digantikan Panca Wijaya Akbar yang masih adik kandungnya sebagai suatu permainan dalam berpolitik

Editor: Wawan Perdana
Sripo/ Resha
Ilyas Panji Alam, bakal calon Bupati Ogan Ilir periode 2020-2025 ikut memberikan komentar terkait mundurnya AW Noviadi dari pertarungan Pilkada Ogan Ilir. 

TRIBUNSUMSEL.COM, INDRALAYA-Ilyas Panji Alam, bakal calon Bupati Ogan Ilir periode 2020-2025 ikut memberikan komentar terkait mundurnya AW Noviadi dari pertarungan Pilkada Ogan Ilir.

"Sekarang ini masyarakat di Ogan Ilir sudah pintar dan terpelajar semua dan tidak mau diintimidasi berbagai kalangan seperti dulu," kata Ilyas, Kamis (3/9/2020).

Ilyas menilai, mundurnya AW Noviadi dan digantikan Panca Wijaya Akbar yang masih adik kandungnya sebagai suatu permainan dalam berpolitik.

"Ini permainan politik dan itu sudah menjadi kebijakan dari partai pengusung masing-masing," kata Ilyas.

Mengenai peluangnya di Pilkada Ogan Ilir, Ilyas menyebut biar Allah SWT yang memberikan peluang seluas-luasnya untuk kembali membangun infrastruktur dan kesejahteraan masyarakat.

Diganti Adik

Bakal calon Bupati Ogan Ilir (OI) AW Noviadi alias Ovi mengundurkan diri dari pencalonannya di Pilkada 9 Desember mendatang.

Posisinya akan digantikan oleh sang adik yaitu Panca Wijaya Akbar Mawardi.

Sementara untuk posisi balon wakil Bupatinya, sejumlah partai yang ada tetap mengusung Ardani.

"Kemarin sudah komunikasi dengan pak Mawardi, AW Noviadi dan parpol pengusung, disepakati merubah bakal calon Bupati yang akan diusung di Pilkada OI," kata Kepala Badan Pemenangan Pemilu (Bapilu) DPD Demokrat Sumsel Muchendi Mahzarekki, Rabu (2/9/2020).

Dijelaskan Muchendi, perubahan itu dikarenakan aturan PKPU yang baru.

Pencalonan AW Noviadi dianggap akan terancam dikarenakan kasus narkoba yang pernah dialami sebelumnya.

"Dimana PKPU yang dikeluarkan pada 24 Agustus lalu dan setelah dipejari ada kekhawatiran jika Ovi akan terganjal. Sehingga dalam diskusi bersama Mawardi, Ovi dan parpol pengusung merubahnya, dari pada nantinya terganjal, lebih baik yang pasti," bebernya.

Partai Demokrat sendiri, dijelaskan Muchendi telah melakukan komunikasi dengan Ketum Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), dan setuju melakukan perubahan itu, yang dimana SK barunya telah dikeluarkan DPP dan diserahkan langsung ke Panca.

"Soal kekhawatiran akan berpengaruh suara nanti saya rasa tidak. Mengingat selama ini Panca selalu melakukan sosialisasi dan bergerak bersama Ovi. Jadi saya rasa tidak ada masalahnya," tandasnya.

Hal senada dibenarkan Ketua DPD PAN OI, Rusdi Tahar. Saat dikonfirmasi, Rusdi Tahar yang tengah berada di Jakarta mengakui adanya perubahan pasangan calon bupati-wakil bupati OI yang diusung PAN.

"Memang sudah kumpul dan rapat dengan pak Mawardi dan partai pengusung, disepakati bakal calon diganti dari OVI ke Panca," cap Tahar.

Tahar menyebutkan alasan perubahan calon bupati OI yang semula OVI menjadi Panca lantaran pada PKPU baru tentang teknis persyaratan calon.

Dimana terkait kasus AW Noviadi didalam amar putusan pengadilan harus tertulis sebagai korban.

"Namun setelah dicek di putusan pengadilan tidak ada kata-kata korban, sehingga tidak ada multitafsir. Agar jangan ada gugatan dikemudian hari maka dilakukan pergantian calon bupati," jelas Tahar.

Dilanjutkan mantan anggota DPRD Sumsel ini, kendati mengalami perubahan calon, namun dipastikannya tidak ada pergerusan suara. Karena dari awal kakak adik ini sama-sama mendaftar diri di sejumlah partai politik.

"Untuk dibawah clear, malah semakin mantap untuk memenangkan pasangan ini. Karena Panca relatif tanpa beban. Semakin kuat dukungan rakyat," ujarnya.

Lebih lanjut mengenai perubahan SK dukungan dari Partai kata Tahar, untuk PAN saat ini sedang berproses.

Bahkan dirinya langsung menjemput ke DPP PAN di Jakarta.

Sementara dari partai politik lain yang mengusung sudah ada beberapa yang mengubah SK dukungan dari OVI.

"Sekarang sedang proses perubahan SK, kita yakin sebelum pendaftaran di KPU SK dukungan sudah beres," pungkasnya. (SP/ Mat Bodok/Arief)

Sumber: Sriwijaya Post
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved