Berita Prabumulih
Wali Kota Ridho Yahya Dukung Aksi Pemuda Pancasila Usir Truk Tambang Masuk Prabumulih
Ridho menegaskan, sangat mendukung apa yang dilakukan MPC Pemuda Pancasila dalam menolak truk-truk angkutan tambang masuk kota
Penulis: Edison | Editor: Wawan Perdana
TRIBUNSUMSEL.COM, PRABUMULIH-Aksi unjuk rasa para pengurus MPC Pemuda Pancasila yang mengusir truk-truk angkutan perusahaan yang masuk menggunakan jalan kota Prabumulih, mendapat dukungan Walikota Prabumulih Ridho Yahya.
Ridho menegaskan, sangat mendukung apa yang dilakukan MPC Pemuda Pancasila dalam menolak truk-truk angkutan tambang masuk kota Prabumulih karena dalam aturan saja Prabumulih menolak pertambangan.
"Pasti sangat mendukung namun jangan masuk daerah orang, kita ada aturan jelas tidak boleh ada pertambangan batubara di daerah sana malah dilintasi, hancur Prabumulih," tegas Ridho ketika diwawancarai di lantai 1 Pemkot Prabumulih, Selasa (1/9/2020).
Ridho menuturkan, untuk itu dirinya terus mengimbau masyarakat kota Prabumulih agar kedepan memilih pemimpin-pemimpin yang peduli dengan daerah sehingga daerah tidak hancur oleh tambang.
"Makanya kedepan jangan sampai salah pilih pemimpin, kalau pemimpin tergiur dan dibuka penambangan di daerah-daerah sana maka hancur Prabumulih, apa lagi yang mau ditinggalkan untuk masyarakat dan anak cucu kita."
"Contohnya Prabumulih sudah dari tahun berapa migas diambil tapi baru beberapa tahun terakhir merasakan gas kota," tuturnya.
Namun Ridho menyarankan, semestinya MPC Pemuda Pancasila Prabumulih hendaknya menyampaikan aspirasi ke Gubernur Sumsel dan jangan ke perusahaan disebabkan perusahaan berada di Kabupaten tetangga dan dikhawatirkan terjadi gesekan antar warga.
"Semestinya ke Gubernur agar minta penyelesaian, kita juga sudah dua kali menyampaikan surat ke Gubernur terkait tapal batas agar segera diselesaikan. Karena mereka merebut wilayah bukan karena untuk pelayanan masyarakat tapi karena ada SDA (Sumber Daya Alam)," kata suami Suryanti Ngesti Rahayu itu.
Adik Wakil Gubernur Sumsel Mawardi Yahya ini meminta, perusahaan juga semestinya jika melakukan kegiatan penambangan di kabupaten lain hendaknya jangan menggunakan jalan kota Prabumulih apalagi dalam aturan Pemkot Prabumulih dilarang.
"Kesadaran masyarakat kita sudah sangat tinggi, mereka tidak mau daerah mereka diganggu. Jangan sampai nanti mereka (truk perusahaan) masih melintas dikeroyok atau dibakar warga kita, jangan salahkan saya, tidak tanggungjawab saya," tegasnya.
Seperti diberitakan sebelumnya, sekitar 500 massa dari Majelis Pimpinan Cabang (MPC) Pemuda Pancasila (PP) Kota Prabumulih melakukan aksi unjukrasa ke gedung PT GH EMM Indonesia (GHEMMI).
Massa yang kumpul di simpang Kelurahan Gunung Kemala kota Prabumulih beramai-ramai menggunakan truk dan motor mendatangi perusahaan GHEMMI yang terletak di Desa Gunung Raja Kabupaten Muaraenim, Senin (31/8/2020).
Dalam aksinya ratusan pendemo yang dipimpin Ketua MPC PP, Rifky Badai menyampaikan sejumlah tuntutan kepada perusahaan diantaranya meminta Corporate Social Responsibility (CSR), truk pengangkut tambang dengan tonase tinggi masuk kota Prabumulih dan penerimaan pekerja yang transparan.