Berita Lubuklinggau
Work From Home (WFH) ASN di Lubuklinggau Diperpanjang Hingga 10 September
Kemudian bagi dinas yang mempunyai pelayanan langsung dimungkinkan menjalankan fungsi tugas dari rumah.
Penulis: Eko Hepronis | Editor: Weni Wahyuny
Laporan wartawan Tribunsumsel.com, Eko Hepronis
TRIBUNSUMSEL.COM, LUBUKLINGGAU - Kasus konfirmasi Covid-19 di Kota Lubuklinggau kembali meningkat.
Saat ini sebanyak 207 warga positif terpapar Covid-19 dan lima orang meninggal dunia.
Akibat dari meningkatnya kasus Covid-19 di kota ini, masa kerja dari rumah (WFH/work from home) Aparatur Sipil Negara (ASN) di Lubuklinggau kembali diperpanjang hingga 10 September mendatang.
Hal itu disampaikan Kabid pemberhentian dan Informasi BKPSDM Kota Lubuklinggau, Deny Nofriansyah saat dikonfirmasi Tribunsumsel.com, Kamis (27/8/2020).
• Kemarin 4 Orang Dimakamkan dengan Protokol Covid-19 di Lubuklinggau, 2 Diantaranya Positif Corona
"Pemberlakuan WFH diperpanjang lagi sampai tanggal 10 September mendatang, setelah itu kebijakan akan dievaluasi lagi sesuai kebutuhan," ujarnya.
Ia menyampaikan, selama WFH berlangsung, para ASN wajib menyampaikan hasil pekerjaannya dengan atasannya masing-masing.
Kemudian bagi dinas yang mempunyai pelayanan langsung dimungkinkan menjalankan fungsi tugas dari rumah.
"Apabila terpaksa harus dilakukan pelayanan di kantor, maka harus memberlakukan sistem shift sesuai kebutuhan dengan menerapkan protokol kesehatan dan pencegahan Covid-19," ungkapnya.
Selanjutnya, semua kepala dinas di lingkungan Pemkot Lubuklinggau wajib membuat jadwal tugas bergiliran untuk pelayanan dikantor masing-masing secara bergiliran.
"Pada intinya seluruh ASN dilingkungan Pemkot saat ini agar memastikan dan penyesuaian sistem kerja tidak mengganggu kelancaran penyelenggaraan pemerintah dan pelayanan kepada masyarakat dengan mengedepankan protokol Covid-19," paparnya. (Joy)
• RESMI Program BSU Bagi Pekerja Bergaji Dibawah Rp5 Juta Diluncurkan Jokowi, Guru Honorer juga Dapat
4 orang meninggal dalam sehari
Empat pasien berstatus Pasien Dalam Pemantauan (PDP) Kota Lubuklinggau dimakamkan secara protokol Covid-19, Rabu (28/8) kemarin.
Empat PDP tersebut satu dimakamkan di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Siderejo, dua di TPU Taba Lestari, dan satu di TPU Simpang Periuk.
Informasi dihimpun dilapangan empat pasien tersebut meninggal dunia setelah menjalani perawatan di RS Ar Bunda, RS Sobirin dan dua lainnya RS Siti Aisyah.
Keempatnya meninggal dunia di RS dengan keluhan demam dan mengalami sesak nafas atau penoumenia berat.
• Tembaki Jemaah di Masjid Selandia Baru, Brenton Tarrant Dihukum Seumur Hidup, Terdakwa Ucapkan Ini
Kapolres Lubuklinggau AKBP Mustofa menyampaikan, dari empat pasien yang meninggal tersebut dua merupakan positif Covid-19, sementara dua lainnya reaktif berdasarkan rapid test masih menunggu hasil swab test.
"Kami sebagai relawan dari Kodim, Polres dan Pol PP, semalam terakhir yang kita makamkan reaktif hasil rapid test, sesuai kesepakatan dimakamkan sesuai protokol Covid-19," ungkapnya pada wartawan, Kamis (27/8).
Ia menyampaikan, pemakaman jenazah yang dimakamkan oleh Polres dan tim lainnya sudah sesuai persetujuan dari keluarga karena dalam sehari ada empat orang meninggal dunia.
"Dua awal yang dimakamkan terkonfirmasi 100 persen Covid-19, yang kedua rapid test awal reaktif, untuk itu saya mengajak masyarakat mari sama-sama melakukan pencegahan Covid-19," ujarnya.
• Masker yang Dipesan Tak Datang-datang, Pemuda di Palembang Alami Kerugian Rp46 Juta
Ia pun meminta, bila kedepan masih ada yang terkonfirmasi positif Covid-19 mari sama-sama disepakati dengan protokol Covid-19.
Jangan sampai kejadian di beberapa daerah yang lain karena memaksakan kehendak orang lain kena dampaknya.
"Akibat memaksakan diri orang lain terkompirmasi positif, percayakan saya kepada kami TNI dan Polri untuk memakamkan, kami akan memakamkam sesuai dengan protokol yang ada," katanya.
Supaya tidak ada kecurigaan ia memperbolehkan pihak keluarga untuk melihat saat prosesi pengapanan, atau pengurusan jenazah sesuai dengan agama yang mereka anut sebelum dilakukan pemakaman sesuai protokol Covid-19.
"Jangan sampai ada kesan pemakaman protokol Covid-19 dimakamkan asal-asalan, tentu tidak percayakan kepada kami relawan, bahwa kami sudah terlatih memakamkan secara aturan yang ada," terangnya.
Sementara berdasarkan data dari Satgas Penanganan Covid-19 Kota Lubuklinggau warga yang terpapar Covid-19 di kota ini sebanyak 207 orang lima diantaranya meninggal dunia. (Joy)