Sekitar 2.000 Pendaki Muncak ke Gunung Dempo Saat HUT Kemerdekaan RI, Setelahnya Ini yang Terjadi
Sampah berhamburan bahkan sengaja ditumpuk dikawasan Shelter II jalur pendakian Gunung Dempo melalui jalur Pintu Rimba.
TRIBUNSUMSEL.COM, PAGARALAM - Tercatat hampir 2.000 orang mendaki atau muncak ke Gunung Dempo menyambut Hari Kemerdekaan ke-75 RI, 17 Agustus 2020 lalu.
Mereka pendaki ini tidak hanya berasal dari Kota Pagaralam melainkan dari sejumlah daerah di Sumsel bahkan luar Sumsel.
Para pendaki ini naik ke puncak Gunung Dempo dan Gunung Api Dempo (GAD) untuk merayakan hari kemenangan tersebut. Setiap tahun ada ribuan pendaki yang muncak ke Gunung Dempo pada momen 17 Agustus.
Namun, sayangnya banyak oknum pendaki yang tidak menyadari pentingnya menjaga alam di kawasan Dempo agar tetap terlihat bersih dan tidak kotor.
Hal ini tampak dari banyaknya sampah berhamburan bahkan sengaja ditumpuk dikawasan Shelter II jalur pendakian Gunung Dempo melalui jalur Pintu Rimba.
"Kami sangat menyayangkan hal ini. Sebagai warga Kota Pagaralam kami sangat kecewa dengan kondisi ini. Akibat ulah oknum yang mengaku pecinta alam tapi malah meninggalkan sampah dan merusak alam Gunung Dempo membuat kawasan jalur menjadi kotor," ujar Rendi (32) salah seorang warga Pagaralam.
Dian (31) salah seorang pecinta alam Kota Pagaralam mengatakan, pihaknya membenarkan adanya tumpukan sampah di kawasan Shelter II.
Namun saat ini sudah mulai bersih pasalnya sejumlah pecinta alam turun langsung kelokasi untuk melakukan pembersihan.
"Benar ada Kak dan kemarin kami sudah bersihkan. Harusnya sampah yang ada harus dibersihkan secara rutin atau pendaki harus membawa turun sendiri sampah mereka," ujarnya.
Mereka sangat menyayangkan kondisi ini, kondisi ini menunjukan mental masyarakat yang terbiasa melakukan hal itu. Masyarakat sehari-hari membuang sampah sembarangan sehingga saat mendaki gunung kebiasaan ini terbawa.
"Para pendaki gunung dan calon pendaki sendiri masih perlu banyak diedukasi agar lebih mau menjaga dan menghargai alam. Kalau kita lihat turis atau bule sehari-harinya tidak buang sembarangan, jadi di gunung juga begitu, ini masalah kebiasaan tadi," tegasnya.
Dikatakan Dian, kemarin Wakapolda Sumsel Brigjen Pol Rudi Setiawan langsung mengajak pendaki untuk membersihkan sampah dikawasan Gunung Dempo. Namun ajakan dan tindakan langsung Wakapolda sepertinya tidak dicontoh oknum-oknum tak bertanggung jawab.
"Saya mendampingi langsung Wakapolda memungut sampah. Hal kami lakukan dengan harapan aksi itu bisa dicontoh oleh para pendaki. Namun sayangnya masih ada oknum yang tidak menjaga alam dengan baik," katanya.(one)