Kecelakaan Maut di Jalan R Soekamto
Tono Tak Kuasa Tahan Air Mata, Anak Tunggalnya Tasya Meninggal Kecelakaan di Jalan R Soekamto
Thasya merupakan anak tunggal dari pasangan Tono (61) dan Rukhiya Hartini (61) warga Jalan Sekip Kebon Semai Kecamatan Kemuning Palembang
Penulis: Shinta Dwi Anggraini | Editor: Wawan Perdana
TRIBUNSUMSEL.COM, PALEMBANG -Kurang dari tiga jam sebelum tewas dalam kecelakaan maut di Jalan R Sukamto Palembang, Tasya Insyara (20 tahun) masih mengupdate status di akun Instagram miliknya.
Korban memposting dua foto di sebuah tempat makan salah satu restoran di Palembang.
"Memang tadi malam anak saya pamit sama ibunya mau cari makan di luar," ujar Tono (61 tahun), ayah kandung korban saat ditemui di rumah duka Jalan Sekip Kebon Semai Kecamatan Kemuning Palembang, Kamis (20/8/2020).
Diketahui, Thasya meninggal dunia menyusul sang kekasih, M. Rafliansyah (19) yang sembilan jam sebelumnya lebih dulu menghembuskan nafas terakhir.
Kecelakaan yang menewaskan dua muda mudi tersebut terjadi, Rabu (19/8/2020) sekitar pukul 22.30 WIB.
Thasya merupakan anak tunggal dari pasangan Tono (61) dan Rukhiya Hartini (61) warga Jalan Sekip Kebon Semai Kecamatan Kemuning Palembang.
"Saya sendiri tidak ada firasat, cuma ibunya yang ada (firasat). Seperti gelisah terus sebelum dapat kabar kecelakaan itu," ujar Tono.
• Syarat Buat Laporan Polisi di SPKT Polrestabes Palembang, Korban Begal, Kehilangan Motor, KDRT
Lebih lanjut dikatakan, selepas lulus dari SMA Nurul Iman Palembang di tahun 2018, korban bekerja di salah satu toko roti di kawasan Jalan Bangau.
Namun di tahun ini korban berencana melanjutkan pendidikan ke bangku kuliah dengan mengambil jurusan arsitektur sebagaimana minat dan bakat yang dimilikinya.
"Anak saya itu memang pintar menggambar, jago sekali. Rencananya mau daftar di salah satu perguruan tinggi swasta ambil jurusan arsitek," ujar Tono seraya menarik nafas panjang mengingat kenangan semasa hidup anaknya.
Atas kecelakaan yang menewaskan anaknya, Tono berharap ada keadilan dari peristiwa tersebut.
"Saya mau keadilan, usut tuntas kecelakaan ini. Kenapa bisa terjadi, anak saya meninggal karena itu. Harus ada keadilan untuk kami," ujarnya dengan suara serak menahan tangis.
Sementara itu, meski terlihat kuat, selama berbincang dengan para pelayat yang hadir, Tono terlihat beberapa kali mengusap air matanya yang menetes.
Sesekali pria paruh baya itu juga menarik nafas panjang dengan mata terpejam seraya menundukkan kepalanya.
Sedangkan Rukhiya Hartini, ibu kandung korban tampak terus duduk di samping jenazah anaknya yang dibaringkan sementara di ruang tamu.