Kisah Arief Menjadi Pemburu Ikan Raksasa di Sungai Batanghari, Dijual Rp 120 Ribu per Kilogram

Sungai terpanjang di Sumatera ini adalah tempat hidup ikan raksasa berbobot ratusan kilogram dengan umur puluhan tahun

Editor: Wawan Perdana
Kompas.COM/ Suwandi
Arief warga Jambi menunjukkan ikan raksasa hasil buruannya 

"Kalau bobot di atas 100 kilogram belum pernah. Karena kondisi sekarang air tercemar, banyak PETI, dan alat setrum. Paman Saya sering dapat 105 kilogram. Itu rekor," kata Arief menjelaskan.

Untuk tetap melestarikan tradisi berburu tapah, Arief membuat kanal youtube, Arief Maestro Fishing.

Dia sudah mendapatkan 110.000 subscriber dan videonya viral dengan 4,7 juta penonton.

Pendapatan Arief pun cukup lumayan. Dia pernah mengantongi uang sebesar Rp 800.000 sampai Rp 56 juta per bulan dari YouTube.

Saat berburu ikan di malam hari, Arief harus menggunakan senter, naik perahu dan menyelam sampai ke dasar sungai. Tantangannya itu buaya dan ular welang.

Arief mengaku belum pernah bertemu buaya. Namun sering dikejar ular welang, ular paling mematikan.

Ular ini, kata Arief sangat berbisa dan tertarik dengan cahaya senter.

Sehingga dalam perjalanan malam, dia kerap menemukan ular itu yang sudah berada di dekatnya.

Untuk menghindari gigitan ular, tentu dengan menjauhkan cahaya senter dari tubuh.

Fokus ular pada malam hari, kata Arief adalah cahaya senter.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Cerita Pemburu Ikan Raksasa di Sungai Batanghari, Sering Dikejar Ular Welang, Videonya Viral di YouTube"

Sumber: Kompas
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved