Teknisi Tewas Tersetrum Listrik
Ternyata Ini Pekerjaan Masa Muda Warga Kertapati yang Tewas Saat Perbaiki Jaringan Listrik
Ayah saya merupakan pensiunan kontraktor bagian kelistrikan, tapi sehari-hari ayah saya biasa dipanggil warga sekitar untuk membenarkan listrik.
Penulis: Pahmi Ramadan | Editor: Vanda Rosetiati
TRIBUNSUMSEL.COM, PALEMBANG - Anak dari M Sobri (68) teknisi listrik yang tewas tersetrum saat panjat tiang listrik, Ahmad Juarsah mengaku kaget saat mendapatkan informasi ayahnya tewas sekitar pukul 08.00 WIB.
Terlebih informasi yang disampaikan ayahnya tewas saat bekerja memperbaiki jaringan listrik.
"Ayah saya merupakan pensiunan kontraktor bagian kelistrikan, tapi sehari-hari ayah saya biasa dipanggil warga sekitar untuk membenarkan listrik. Namun akhir-akhir ini penglihatan ayah saya sudah berkurang karena faktor usia, tapi saya juga tidak tahu apa penyebabnya," ujar anak korban, Kamis (13/8/2020).
Juarsah kaget mengetahui ayahnya tergantung ditiang listrik.
"Ayah saya tinggal sama kakak perempuan saya di Lorong Anggrek, sedangkan saya tinggal di lorong tidak jauh dari rumah ayah saya. Mendapatkan kabar tersebut saya benar-benar kaget," katanya.
Rencananya jenazah korban akan dimakamkan di pemakaman keluarga di Mataram, Kecamatan Kertapati Palembang.
Kapolsek Kertapati, AKP Polin Eterna Agustinus membenarkan adanya kejadian tersebut.
"Benar adanya kejadian itu sehingga anggota kita langsung mendatangi TKP dan memintai keterangan saksi-saksi di lapangan," katanya saat dikonfirmasi.
Ia menjelaskan saat kejadian korban sedang membetulkan aliran listrik di depan lorongnya dengan menggunakan tali safety dan tangga.
Saat korban naik ke tiang listrik korban tersengat aliran listrik di pergelangan tangan kiri dan tangan korban alami luka bakar sehingga korban meninggal dunia.
"Dibantu petugas PLN (gangguan) korban dievakuasi dan dibawa ke rumah korban sedangkan barang bukti yang diamankan tali safety yang digunakan korban saat membetulkan aliran jaringan listrik," tutupnya.