Masih Ingat Objek Wisata Air Tangga Manik di Lahat ? Dulu Viral, Kini Kondisinya Memprihatinkan
Objek wisata yang dalam tiga tahun terakhir menjadi perhatian wisatawan kini bak tinggal nama.
Hal itu juga berimbas pada kreatifitas Karang Taruna untuk memajukan ekonomi desa.
"Ya kalau dahulu tangga manik sangat banyak dikunjungi wisatawan. Bahkan, pernah perharinya hingga ribuan. Wisatawan berduyun duyun datang baik untuk berfoto, menikmati keindahan tangga manik dan panorama sekitarnya. Anak anak ada yang mandi sambik bermain air, "ungkap Sapri, Kades Tanjung Payang, yang merasa sangat menyayangkan rusaknya wisata tangga manik akibat jebolnya tanggul, pada Rabu (5/8).
Selain bangga karena desanya terkenal dan banyak dikunjungi, kerusakan tangga manik juga berimbas kepada warga yang selama ini berjualan, mengelola objek wisata tangga manik.
Sapri hanya berharap pemerintah baik pusat, provinsi dan kabupaten segera membantu pembenahan tanggul yang juga berimbas kepada 360 hektar sawah di empat desa di kawasan tersebut.
"Kalau tanggul dibenahi objek wisata ini bisa kembali hidup. Karena objek wisata tangga manik ini sangat bergantung pada air, "ujarnya, Kamis, (6/8/2020).
Harapan yang sama juga diutarakan Camat Lahat Selatan, Budi Utama, SIP.
Dikatakan Budi, jebolnya tanggul menyebabkan air tidak masuk ke saluran tangga manik.
Menurutnya, luapan air yang masuk ke saluran yang membuat lokasi menjadi objek wisata didukung aliran sungai lematang dan panorama di sekitarnya.
Kerusakan Tangga Manik, dikatakan Budi terjadi juga dampak akibat banjir bandang yang terjadi akhir tahun 2019 lalu.
Banyak material yang masuk ke dalam saluran hingga membuat aliran air berpindah.
"Ya harapan kita ini bisa kembali dibenahi karena ini bisa membantu pendapatan bagi warga sekitatlr, "harapnya.
Sementara itu, dalam pantauan di lokasi kondisi Tangga Manik sangat memperihatinkan jika dibandingkan dengan sebelumnya.
Gundukan tanah berserakan, sampah dan semak mulai tumbuh.
Pondok pondok yang selama ini menjadi lokasi berjualan hanya tinggal kerangka saja.
Saat di lokasi tidak ada lagi warga yang datang walau hanya untuk sekedar bersantai. (ean/sp)