Berita Muara Enim

Kapolres Muara Enim Bantu Seorang Ibu yang Akan Lahiran, Kepala Bayi Sudah Muncul Saat di Mobil

Setelah dibantu ternyata kepala bayi tersebut keluar dan akhirnya terpaksa melahirkan di dalam mobil Kapolres Muara Enim sebelum sampai di rumah sakit

Penulis: Ika Anggraeni |
Tribunsumsel
Kapolres Muara Enim AKBP Donni membantu seorang wanita yang akan melahirkan 

TRIBUNSUMSEL.COM, MUARA ENIM - Seorang wanita bernama Tri Susilawati mengalami kontraksi hebat saat hendak melahirkan di pinggir jalan.

Beruntung, rombongan Kapolres Muara Enim, AKBP Donni Eka Saputra melintas di jalan sepi tersebut.

Setelah dibantu, ternyata kepala bayi tersebut keluar dan akhirnya terpaksa melahirkan di dalam mobil Kapolres Muara Enim sebelum sampai di rumah sakit.

Kapolres menceritakan awal mula ibu tersebut ditolong ketika sepulang dari pengecekan di beberapa Polsek, Sabtu (1/8/2020)

Saat hendak menuju lapangan olahraga di komplek PTBA sekira pukul pukul 15.40 Wib, dirinya melihat seorang laki-laki dan wanita dipinggir jalan berteriak minta tolong di kawasan Berangau.

Karena saat itu mobil dinasnya berjalan pelan sehingga suara teriakan minta tolong terdengar olehnya.

"Ini pengalaman pertama saya untuk membantu orang mau melahirkan di pinggir jalan, saat itu cuma berpikir bagaimana ibu tersebut bisa sampai dirumah sakit secepatnya," katanya.

Bahkan AKBP Donni mengira bapak dan ibu tersebut adalah korban tindak kejahatan.

"Setelah turun dari mobil saya melihat air ketuban sudah pecah dan saya lihat dari belakang seperti sudah ada gumpalan yang saya kira itu bayi, dalam benak saya, jika bayinya sudah keluar otomatis ari-arinya harus segera mungkin keluar, tidak boleh lama-lama, dari situ ibu tersebut langsung sama-sama kita gotong,"katanya.

Tanpa pikir panjang ibu tersebut langsung dievakuasi dan dinaikan kedalam mobilnya.

"Didalam mobil, saya dengar suara tangisan bayi meskipun tidak terlalu kuat, setelah itu saya tidak mendengar lagi suara mungil itu, disitulah saya mulai khawatir, saya bilang agar ibu itu mencari posisi senyaman mungkin, agar anaknya tidak terjepit, dan sayapun tidak sabar agar ibu itu bisa sampai ke RS secepatnya," katanya.

Sesampainya di rumah sakit ibu tersebut langsung dibawa ke UGD untuk mendapatkan pertolongan segera.

"Eh tidak lama kemudian, bayi itu keluar dan menangis kencang, di situlah kamipun ikut senang dan lega,"katanya.

AKBP Donni ikut bahagia saat mengetahui bahwa ibu dan bayi tersebut sudah dalam kondisi sehat.

"Saya cuma tidak menyangka akan mendapatkan pengalaman seperti ini, dan saya doakan semoga anak ini kelak menjadi anak yang berguna bagi nusa dan bangsa,"pungkasnya.

Cerita Ibu Bayi

Tri Susilawati (31) dan Cindra (34) warga RT 14B Desa Tegal Rejo Kecamatan Lawang Kidul tampak bahagia melihat sang buah hati yang lahir ditengah jalan dan ditolong oleh Kapolres Muaraenim.

Tribunsumsel.compun dengan ditemani Kapolsek Lawang Kidul, AKP Azizir Alim mencoba mendatangi kediaman pasangan ini untuk mengali cerita dibalik proses kelahiran anak kelima pasangan suami istri tersebut.

Dengan mengenakan pakaian baju tidur berwarna pink, Tri Susilawati sang ibu tampak begitu sehat setelah melewati persalinan yang penuh dramatis, begitu juga sang suami, Cindra.

"Kami sangat tidak menyangka, akan mengalami dan mendapatkan pengalaman seperti ini, apalagi anak kami ini lahir didalam mobil pak Kapolres," kata Cindra tampak berkaca-kaca.

Dikatakan Cindra, peristiwa tersebut bermula saat istrinya yang hamil 9 bulan dari pagi sudah merasakan mules di perutnya.

"Dia minta saya antar kerumah sakit untuk periksa kehamilan, kalau menurut prediksi dokter lahirnya sekitar tanggal 2 Agustus, karena istri saya mules, ya kamipun langsung berangkat ke rumah sakit,"katanya.

Namun lanjut Cindra,setibanya ia dan istrinya di Kawasan Berangau tepatnya didepan kawasan RTH Bukit Asam, istrinya mengalami sakit yang luar biasa dibagian perut.

" Dia kesakitan seperti orang yang mau melahirkan, sayapun rasanya hampir tercekik oleh dia, dan akhirnya karena istri saya mengalami sakit yang luar biasa," kata dia.

Ia mencoba menyetop beberapa mobil yang lewat untuk meminta bantuan

"Tak satupun mobil yang mau berhenti dan membantu kami,"katanya.

Hingga akhirnya muncul mobil rombongan Kapolres Muaraenim.

"Awalnya saya tidak tahu bahwa itu mobil Kapolres, yang saya tahu dari beberapa mobil itu ada mobil dinas polisi," terangnya.

Ia dan istrinya dibawa naik ke mobil Kapolres Muaraenim untuk dibawa ke rumah sakit.

" Didalam mobil tersebut, kami dibilangi agar celana istri saya dibuka saja sedikit,agar anak saya tidak terjepit, dan setelah saya periksa, ternyata didalam mobil tersebut kepala dan bahu anak saya sudah keluar,tinggal sedikit lagi,"katanya.

"Didalam Mobil suara tangisan anak sayapun sudah terdengar namun tidak keras,dan sesampainya di UGD, gak lama kemudian, anak saya lahir dan suara tangisannyapun sangat kencang," kata dia.

"Kalau tidak ada pak Kapolres, saya tidak tahu apa yang akan terjadi dengan anak dan istri saya, karena saya hampir putus asa, karena tidak ada yang mau membantu saya membawa istri dan anak saya kerumah sakit,"katanya.

Diberi Nama Bhayangkari

Ditambahkan Tri Susilawati (31) bahwa ia tak menyangka akan mengalami proses melahirkan dengan cara seperti itu.

"Menurut prediksi dokter saya akan melahirkan tanggal 2 Agustus, namun dari pagi perut saya memang sudah mules-mules,namun tidak ada tanda-tanda seperti flek ataupun yang lainnya bahwa saya akan melahirkan,saya fikir itu cuma kontraksi palsu, makanya saya minta antar sama suami untuk periksa saja kerumah sakit,"katanya.

Namun sakit itu semakin hebat saat ia dan suaminya tiba dikawasan berangau.

"Saking sakitnya, suami saya saya pegangi dan nyaris tercekik, untung dia kuat bawa motor dan tidak jatuh, namun tiba-tiba saya merasa ada yang keluar dari jalan lahir saya, dan saya teriak sama suami saya bahwa itu seperti kepala bayi, dan sayapun langsung duduk miring dan ternyata benar, dan saat itu saya tidak bisa berfikir apa-apa lagi,cuma pengennya cepat-cepat sampai ke RS,"katanya.

Ia juga mengatakan tidak menyangka bahwa anak tersebut nyaris lahir di tengah jalan.

"Kalau tidak diantar bapak polisi kemarin, mungkin anak saya keluar dijalan, dan saya sangat berterima kasih dengan pak Kapolres, dan pengalaman ini tidak akan saya lupakan seumur hidup saya,"katanya.

Sebagai bentuk ungkapan terima kasih kedua pasangan tersebut dengan jajaran kepolisian, bayi mungil berjenis kelamin perempuan tersebut diberi nama Nuri Alnaira Bhayangkari.

" Ini adalah anak kelima kami, namun dua kakaknya yang lain sudah meninggal dunia, dan yang ada saat ini cuma tiga orang termasuk sibungsu Nuri Alnaira Bhayangkari ini," ungkapnya.

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved