Tak Ada Celah Udara Masuk, Video Penampakkan Korban 'Gilang Bungkus' Tengah Ditutupi Jarik Ketat

Disebut-sebut memiliki fetish atau hasrat pada seseorang yang terbungkus kain jarik dan diikat seperti mayat, mahasiswa semester 10 itu.

Channel YouTube Official iNews
Masyarakat kini tengah dihebohkan dengan sosok Mahasiswa Universitas Airlangga (Unair) Surabaya, Gilang terkait 'fetish bungkus kain jarik'. 

Dikutip TribunWow.com dari Surya.co.id pada Jumat (31/7/2020), Pusat Informasi dan Humas (PIH) Unair, Suko Widodo membenarkan bahwa G adalah mahasiswanya.

G merupakan mahasiswa angkatan 2015 Fakultas Ilmu Budaya (FIB) yang kini sudah berada di semester 10.

Suko menuturkan bahwa G adalah mahasiswa luar kota yang berkuliah di Surabaya.

Terkait kasus tersebut, Suko menegaskan pihaknya tak akan melindungi G.

Bahkan, pihaknya siap untuk memberikan sanksi tegas agar kejadian yang sama tak terulang.

"Kami secara tegas tidak akan melindungi kesalahan dan akan terus melakukan investigasi. Tentunya akan memberikan sanksi paling tegas karena hal itu merupakan tindakan melanggar disiplin moral mahasiswa,"ujar Suko pada Surya.co.id, Kamis (30/7/2020).

Suko mengaku sebenarnya pihak kampus sudah mencoba untuk menghubungi G untuk melakukan klarifikasi.

Namun saat dicari, kontak G tak bisa dihubungi.

Keluarga G juga sulit untuk dihubungi.

"Kami mencoba menghubungi sejak semalam ramai dibicarakan, tapi hingga sekarang yang bersangkutan tidak menjawab dan tidak hadir. Untuk itu kami terus melakukan pelacakan dan investigasi lanjutan," jelas Suko.

Menurut cerita Suko, rupanya kasus fetish menyangkut sosok G ini sudah pernah terjadi sebelumnya.

Kejadian terjadi ketika G masih menjadi panitia mahasiswa baru.

Sebenarnya kejadian itu juga sudah dilaporkan ke dekan.

Lantaran kini kasus itu justru kembali heboh bahkan hingga viral di media sosial, pihak kampus lantas berusaha akan melakukan sidang kode etik.

"Dulu pernah terjadi saat G jadi panitia maba, tapi tidak dilaporkan ke dekanat. Dan sekarang sudah viral di sosial media dan ada yang melapor makanya kami adakan sidang kode etik," ucap Suko.

Halaman
1234
Sumber: TribunWow.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved