Waria Mencabuli Remaja di Palembang

Remaja Ini Trauma Setelah Jadi Korban Pelecehan Seksual Oleh 3 Waria, HP Belajar Online Dirampas

Berdasarkan pengakuannya, pelecehan itu dilakukan tiga waria yang biasa mangkal diseputaran rumahnya di kawasan pasar 26 Ilir Palembang

Penulis: Shinta Dwi Anggraini | Editor: Wawan Perdana
Picture Alliance/ ZB
Ilustrasi pelajar di Palembang jadi korban pelecehan seksual oleh tiga waria 

Saat kabur ketiga pelaku langsung lari dan berpencar.

Dua orang berlari ke arah gedung SMP N 1 dan satu pelaku lagi langsung melambaikan tangan ke arah pengemudi sepeda motor jenis Scoopy yang diduga RA sudah menunggu dari kejauhan.

"Motor itu nunggu diseberang jalan dan langsung dipanggil sama banci yang satunya," ujar dia.

RA mengaku masih mengingat benar wajar dari ketiga pelaku.

Sebab menurutnya, ketiga pelaku sering lewat atau mangkal disekitaran rumahnya yang dikatakan RA cukup banyak waria saat malam hari.

"Mereka benar-benar berdandan seperti perempuan, pakai baju seperti gaun sampai batas dengkul seperti perempuan. Pakai rambut palsu juga," ujarnya.

RA mengaku begitu sedih bila mengingat peristiwa mengerikan yang sudah dialaminya.

Bahkan bocah tersebut kehilangan nafsu makan dan sulit tidur sebab terus teringat peristiwa yang sudah dialaminya.

"Iya trauma sekali," ujar RA dengan mata berkaca-kaca menahan tangis.

Sementara itu, Ai (35) ayah kandung RA mengaku sangat tidak terima dengan peristiwa yang menimpa anak pertamanya tersebut.

Tak hanya itu, Ayah dua ini juga begitu bingung sebab handphone yang berhasil dirampas ketiga pelaku dari tangan RA, merupakan satu-satunya milik keluarga mereka.

Seorang Perempuan Muda di Lahat Dibekuk Polisi, Simpan 7 Bungkus Sabu Siap Jual 

"Anak saya yang bungsu (adik RA) sekarang juga sekolah via online. Cuma itu handphone yang kami punya. Sekarang saya sama istrj lagi bingung, gimana nanti anak kami mau sekolah," ujarnya.

Pihak keluarga sangat berharap agar para pelaku bisa segera tertangkap.

Untuk itu Ai juga sudah mendatangi kantor kepolisian untuk membuat laporan.

"Tapi laporan kami belum diterima dan diminta datang lagi hari Senin karena katanya belum ada yang piket. Mungkin karena masih suasana lebaran," ujarnya.

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved