Pembunuhan di Palembang

Gegara tak Memberi Uang Rp 10 Ribu, Boy Sandi Tewas Ditusuk David di 2 Ulu Palembang 

Polisi menangkap tersangka tidak sampai tiga jam setelah peristiwa pembunuhan, Minggu (26/7/2020).

Penulis: Agung Dwipayana | Editor: Wawan Perdana
Tribun Sumsel/ Agung Dwipayana
David (20 tahun) pemuda yang menghabisi nyawa Boy Sandi, diringkus oleh petugas dari Unit Reskrim Polsek Seberang Ulu (SU) I 

TRIBUNSUMSEL.COM, PALEMBANG-David (20 tahun) pemuda yang menghabisi nyawa Boy Sandi, diringkus oleh petugas dari Unit Reskrim Polsek Seberang Ulu (SU) I.

Polisi menangkap tersangka tidak sampai tiga jam setelah peristiwa pembunuhan, Minggu (26/7/2020).

"Pelaku kami tangkap di rumahnya tadi pagi pukul 03.00, masih wilayah SU I. Ada barang bukti juga kita amankan, senjata tajam pisau rencong," kata Kapolsek SU I, Kompol Farizon melalui Kanit Reskrim, Iptu Irwan Siddik, Minggu (26/7/2020).

Irwan menjelaskan, pembunuhan ini bermula ketika pelaku David meminta uang sebesar Rp 10 ribu kepada korban.

Namun korban menolak dan diduga kesal, lalu mengucapkan kalimat dengan nada tinggi kepada pelaku.

"Berdasarkan pengakuan pelaku, setelah minta uang Rp 10 ribu itu, dia dipukul oleh Boy sampai hidungnya berdarah."

"David yang mengaku terdesak, lalu mencabut pisau di pinggangnya dan menusuk Boy dua kali. Satu di punggung, satu di perut," terang Irwan.

BREAKING NEWS, Boy Sandi Warga 2 Ulu Palembang Tewas Ditusuk David

Korban lalu jatuh tersungkur di TKP di Lorong Jayalaksana, Jalan Faqih Usman, Kelurahan 3-4 Ulu.

Warga sekitar sempat membawa korban ke RSUD Bari, namun nyawanya tidak tertolong.

Jasad korban lalu dibawa ke rumah duka di Lorong Karya, Jalan Faqih Usman, Kelurahan 2 Ulu, Kecamatan SU I.

Sementara polisi kini masih melakukan pemeriksaan terhadap pelaku.

"Kami amankan, masih diperiksa," tukas Irwan.

Duka mendalam dirasakan Yanti (65 tahun) yang mendapati kenyataann putranya Boy Sandi, meninggal dunia dengan cara dibunuh.
Duka mendalam dirasakan Yanti (65 tahun) yang mendapati kenyataann putranya Boy Sandi, meninggal dunia dengan cara dibunuh. (Tribun Sumsel/ Agung Dwipayana)

Tulang Punggung Keluarga

Duka mendalam dirasakan Yanti (65 tahun) yang mendapati kenyataann putranya Boy Sandi, meninggal dunia dengan cara dibunuh.

Di dekat jenazah sang putra, Yanti tak henti-hentinya memanjatkan doa.

Halaman
12
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved