Pelaku Pembunuhan di 1 Ilir Ditangkap

Sambil Menangis, Satu Tersangka Pembunuhan di 1 Ilir Akui Dendam, Orang Tua Pernah Disandera Korban

Usai membunuh korban, mereka langsung kabur agar bisa meloloskan diri dari kejaran polisi.

Penulis: M. Ardiansyah | Editor: Weni Wahyuny
TRIBUNSUMSEL.COM/M ARDIANSYAH
Ketiga pelaku saat diamankan di Mapolda Sumsel dan Dir Reskrimum Polda Sumsel Kombes Pol Hisar Siallagan menunjukan barang bukti, Sabtu (25/7/2020). 

TRIBUNSUMSEL.COM, PALEMBANG - Kasus penembakan terhadap korban Muslim di Kelurahan 1 Ilir ternyata tak hanya karena masalah utang narkoba, akan tetapi masalah dendam dari tersangka Deni Afriadi.

Dari itulah, Deni merencanakan untuk melakukan pembunuhan terhadap korban Muslim.

Setelah mencari korban, Deni bersama AF (DPO) dengan mengajak tersangka Mukroni dan Retno ke lokasi dimana korban berada.

"Aku dendam sekali dengan korban, karena korban pernah menyandera orangtua saya. Makanya, aku dendam sekali dengan korban. Puncaknya, ketika kakak tiri aku ditagih hutangnya dengan ancaman," ujar tersangka sambil menangis saat diamankan di Mapolda Sumsel, Sabtu (25/7/2020).

BREAKING NEWS, 3 dari 4 Pelaku Pembunuhan di 1 Ilir Palembang Ditangkap Jatanras Polda Sumsel

Motif Pembunuhan di 1 Ilir Palembang, Diduga Soal Narkoba, Muslim Ditembak di Kepala dan Paha Kanan

Dari itulah, ia bersama sang adik AF dan dua tersangka lagi langsung ke lokasi. Melihat korban, AF langsung membacok korban membabi buta. Usai dibacok, tersangka Deni mengeluarkan senpi rakitan yang dibawanya dan menembakan ke arah korban yang sudah terkena bacokan.

"Aku menembak korban sambil memejamkan mata. Jadi tidak tahu kena di mana. Setelah menembak, langsung kabur," ujar tersangka.

Usai membunuh korban, mereka langsung kabur agar bisa meloloskan diri dari kejaran polisi.

Motif Lainnya

Pembunuhan terhadap korban Muslim Ansori di kelurahan 1 Ilir Kecamatan IT 2 Palembang, diduga karena masalah narkoba.

Dari informasi yang dihimpun, pada Rabu (22/7/2020) sekira pukul 11.00, pelaku AF (DPO) mendapat kabar bahwa keponakannya dihadang korban Muslim.

Penghadangan itu, karena kakak pelaku AF berinisial HK tidak kunjung membayar hutang sabu kepada korban sebesar Rp30 juta.

Mendapat kabar tersebut, membuat pelaku AF mengajak tersangka Deni Afriadi, tersangka Mukroni serta tersangka Retno Herlambang untuk mencari korban.

Mereka mendatangi korban yang saat itu sedang nongkrong di depan musalah.

Pelaku AF membawa celurit dan yang mengendarai motor beat tersangka Mukroni.

 BREAKING NEWS, 3 dari 4 Pelaku Pembunuhan di 1 Ilir Palembang Ditangkap Jatanras Polda Sumsel

Sedangkan tersangka Deni Afriadi membawa senpi rakitan jenis Revolver berboncengan dengan tersangka Retno Herlambang dengan mengendarai sepeda motor NMax.

Tiba di lokasi, pelaku AF langsung turun dari sepeda motor.

Pelaku membacok korban secara membabi buta.

Setelah itu, turun tersangka Deni Afriadi dari sepeda motor dan langsung menembak korban di bagian kepala dan paha sebelah kanan.

Usai membacok dan menembak korban hingga tak berdaya, keempatnya langsung melarikan diri.

Ditangkap Jatanras

 Unit 1 Subdit 3 Jatanras Ditreskrimum Polda Sumsel pimpinan Kompol Antoni Adhi dan Iptu Najamudin menangkap pelaku penembakan terhadap korban Muslim Ansori (40) di Jalan Sultan Agung, depan Musala Abadan, Kelurahan 1 Ilir Kecamatan IT II Palembang, Rabu (22/7/2020) pukul 13.00.

Tiga dari empat pelaku berhasil ditangkap Unit 1 dengan mengamankan sejumlah barang bukti, Sabtu (25/7/2020).

Tiga tersangka yang diamankan yakni Mukroni (49) bekerja sebagai tukang becak dan tersangka Retno Herlambang (21) yang bekerja sebagai buruh.

Keduanya ditangkap di Jalan PSI Lorong Kedukan Kecamatan IB 2 Palembang.

Polisi melakukan pengembangan dan kembali menangkap Deni Afriadi (36) yang bekerja sebagai buruh di Komplek Puri Indah II KM 12 Palembang.

Dari penangkapan ketiga tersangka, diamankan barang bukti satu pucuk senjata api rakitan jenis revolver dan dua unit sepeda motor Beat dan NMax warna putih yang digunakan saat beraksi.

Berita Sebelumnya

Sambil menggendong putrinya yang berusia 9 bulan, Delvi tak henti menangis terisak-isak.

Wanita 35 tahun ini masih tak menyangka suaminya tewas dengan cara keji.

"Kenapa ada orang tega ke suami saya. Memangnya suami salah apa," ujar Delvi sambil menangis saat dijumpai di kediamannya di Jalan Sultan Agung, Kelurahan 1 Ilir, Ilir Timur (IT) II, Rabu (22/7/2020) petang.

Ia menceritakan, korban bernama Muslim (40 tahun) pamit untuk mencari kerja.

Sekitar pukul 11.00, kata Delvi, korban meninggalkan rumah dan pamit langsung padanya.

Betapa terkejutnya Delvi saat diberi tahu warga bahwa suaminya terluka karena dianiaya orang tidak dikenal (OTD).

"Tadi pamit mau kerja. Pas saya dapat kabar (suami saya) malah berdarah-darah di depan musala. Ada apa ini?" kata Delvi dengan tangis yang makin menjadi-jadi.

 Ditodong Pistol, Feri Tak Kuasa Selamatkan Pamannya Dari Penembakan di 1 Ilir Palembang 

Delvi istri Muslim menggendong putrinya yang berusia 9 bulan. Muslim tewas ditembak dan dibacok di 1 Ilir Palembang, Rabu (22/7/2020)
Delvi istri Muslim menggendong putrinya yang berusia 9 bulan. Muslim tewas ditembak dan dibacok di 1 Ilir Palembang, Rabu (22/7/2020) (Tribun Sumsel/ Agung Dwipayana)

Delvi bersama warga lalu membawa Muslim ke Rumah Sakit Pelabuhan, namun nyawanya tak tertolong.

Makin pecah tangis Delvi mengetahui suami tercinta pergi untuk selamanya.

"Saya mohon sampaikan ke polisi agar segera tangkap pembunuh suami saya. Kami minta keadilan," ujar Delvi.

"Suami saya itu cari uang untuk keluarga kami. Ke mana saya harus melangkah kalau suami tak ada. Saya minta pelaku dihukum seberat-beratnya," ujarnya lagi.

Sebelumnya diberitakan, Muslim tewas setelah ditembak dan dibacok beberapa orang tidak dikenal (OTD).

Menurut keterangan warga, pria bernama Muslim (40 tahun) sedang duduk di depan Musala Abadan yang berlokasi di Jalan Sultan Agung, Kelurahan 1 Ilir, Kecamatan Ilir Timur (IT) II pada Rabu (22/7/2020) siang sekira pukul 11.30.

"Korban tiba-tiba didatangi lima orang naik dua sepeda motor. Tiba-tiba dua orang turun dari motor dan membacok korban. Satu orang lagi nembak korban di paha," kata Wahyudi, seorang saksi mata.

Dilanjutkan Wahyudi, korban sekarat karena mengalami luka bacok di leher, dada dan tangan. Korban meninggal dunia saat dibawa ke Rumah Sakit Pelabuhan.

"Korban meninggal di rumah sakit," ujar Wahyudi.

 Komplotan Perampok Kapal Australia di OKI Lolos dari Sergapan Polisi, Polisi Kantongi Identitasnya

Sementara menurut Feri keponakan korban, ia dan pamannya itu sedang duduk-duduk ngobrol di depan Musala Abadan di Jalan Sultan Agung.

Tiba-tiba datang lima orang mengendarai sepeda motor, dua orang di antaranya menyerang korban itu menggunakan senjata tajam dan senjata api.

"Saya bilang 'apa-apaan ini? Mau apa kalian?' Terus satu pelaku nodong saya pakai pistol. Lari saya, karena itu ancaman serius," ujar Feri.

Dari kejauhan, Feri menyaksikan pamannya ditembak dan dibacok menggunakan celurit.

"Ada dua tembakan yang mengarah ke paman saya. Kalau sabetan celurit entah berapa kali," ungkap Feri.

Setelah para pelaku kabur ke arah Lemabang, warga mendekati korban yang bersimbah darah karena luka bacok dan tembakan.

"Tangan kiri paman saya hampir putus," kata Feri.

Korban meninggal dunia saat dibawa ke Rumah Sakit Pelabuhan.

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved