Berita Palembang

Pencairan Klaim BPJamsostek Palembang Naik 50 Persen, 5 Sektor Ini Terbanyak PHK

Tingginya jumlah PHK tersebut turut berpengaruh pada peningkatan jumlah klaim Jaminan Hari Tua (JHT) yang dikelola BPJS Ketenagakerjaan (BPJamsostek)

Penulis: Arief Basuki Rohekan | Editor: Wawan Perdana
Tribun Sumsel/ Arief Basuki Rohekan
Penyerahan kartu simbolis BPJS Ketenagakerjaan Cabang Palembang kepada pekerja Bukan Penerima Upah (BPU) Sripo-Tribun Sumsel yang diterima oleh Pimpinan Perusahaan Taufik Zuhdi. 

TRIBUNSUMSEL.COM, PALEMBANG-Dunia usaha menjadi salah satu sektor yang paling terdampak Covid-19, sebab tak sedikit dari pemberi kerja yang terpaksa mem-PHK tenaga kerjanya.

Tingginya jumlah PHK tersebut turut berpengaruh pada peningkatan jumlah klaim Jaminan Hari Tua (JHT) yang dikelola BPJS Ketenagakerjaan (BPJamsostek).

Direktur Utama BPJamsostek Agus Susanto mengungkapkan, terhitung hingga Juni 2020, secara nasional jumlah pengajuan klaim JHT (Jaminan Hari Tua) mencapai 1,15 juta kasus atau meningkat 10 persen (yoy) dengan nominal mencapai Rp14,35 Triliun atau meningkat 16 persen (yoy).

Jika dilihat dari pengajuan klaim sepanjang bulan Juni 2020, terjadi lonjakan sebesar 131 persen atau sebanyak 287,5 ribu dengan nominal Rp3,51 Triliun.

Jumlah tersebut meningkat 129 persen lebih besar dibanding pengajuan klaim JHT sepanjang bulan Juni tahun 2019 yaitu sebanyak 124,5 ribu pengajuan klaim JHT.

Namun dirinya menyatakan bahwa BPJamsostek telah siap untuk menghadapi gelombang PHK di tengah pandemi ini.

BPJamsostek telah menyediakan berbagai kanal klaim yang dapat digunakan oleh peserta melalui protokol Layanan Tanpa Kontak Fisik (LAPAK ASIK), yang terdiri dari kanal online, offline dan kolektif.

Protokol LAPAK ASIK yang telah diperkenalkan sejak bulan Maret lalu melalui kanal online antrian.bpjsketenagakerjaan.go.id terus mendapatkan respon positif dari peserta maupun para pemangku kepentingan.

Bahkan kini peserta yang mengalami kesulitan mengakses LAPAK ASIK online, dapat dilayani langsung di kantor cabang BPJamsostek di seluruh Indonesia, karena LAPAK ASIK juga memiliki kanal offline, namun dengan tetap mengedepankan protokol kesehatan.

Guna memastikan pelayanan LAPAK ASIK offline berjalan dengan baik, Agus melakukan peninjauan langsung ke lapangan bersama dengan Anggota Dewan Pengawas Rekson Silaban di Kantor BPJAlamsostek Cabang Palembang.

“LAPAK ASIK offline ini tetap tidak mempertemukan petugas BPJamsostek dan peserta secara langsung, sebab telah disediakan bilik- bilik yang dilengkapi layar monitor yang terhubung dengan petugas secara video conference untuk kebutuhan komunikasi dan verifikasi data,”ungkap Agus yang didampingi Deputi Direktur Wilayah BPJS Ketenagakerjaan Sumbagsel, Arief Budiarto, dan Kepala Kantor BPJS Ketenagakerjaan Cabang Palembang, Zain Setyadi.

Agus juga menambahkan bahwa melalui metode tersebut, setiap petugas Customer Service Officer (CSO) mampu melayani 4-6 orang sekaligus dalam waktu bersamaan yang disebut "One to Many".

Sehingga secara tidak langsung kemampuan penyelesaian klaim meningkat dan physical distancing tetap terjaga.

Sejak diberlakukannya protokol Lapak Asik dan layanan One to Many, terjadi peningkatan jumlah peserta yang mendapat pelayanan dari BPJAMSOSTEK.

Jika sebelumnya pada masa-masa normal jumlah peserta yang dilayani sebanyak 8 ribu orang, di era new normal pekerja yang dilayani rata-rata mencapai 15 ribu orang.

Halaman
12
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved