Pembunuhan di Bukit Baru
Diteror dan Diancam Mau Disembelih, Ibu Calon Pengantin Duga Pembunuhan Rio Sudah Direncanakan, Keji
Diteror dan Diancam Mau Disembelih, Ibu Calon Pengantin Duga Pembunuhan Rio Sudah Direncanakan, Keji
Penulis: Yohanes Tri Nugroho |
TRIBUNSUMSEL.COM, MUARAENIM - Sebelum peristiwa pembunuhan, Rio Pambudi dan keluarganya terus menerus mendapat teror ancaman dari para pelaku.
Ibu Rio, Anna Susana (50) menyebut cekcok berujung perkelahian merupakan puncak dari rangkaian peristiwa sebelumnya.
Terhitung ada tiga peristiwa sebelumnya peristiwa penganiayaan itu.
Persoalan berawal dari saat keluaga Antoni mulai menetap di kawasan perumahan itu sekitar satu tahun lalu.
Sementara Ana dan kedua anaknya telah dua tahun sebelumnya menetap.
"Ini saya hitung yang keempat, ada rentetan peristiwa sebelumnya, pertama soal mobil parkir.
Jadi mobil pak antoni itu jumlah nya banyak ada sekitar 4 unit, jadi diparkir berderet memanjang hingga menutupi pintu keluar rumah kami,"
"Kami menegur mereka karena terganggu, dan meminta dipindahkan justru kami mendapat ocehan dari pak antoni dan keluarga. Katanya kami disebut "orang lama" dan sebagainya, saya bingung kenapa begitu " katanya
Lalu, ada juga soal hewan peliharaan yakni monyet.
Peristiwa itu berawal saat Eka anak pak antoni mulai mengontrak di sebelah kiri rumah Rio.
Eka memelihara seekor monyet.
Monyet itu diikat di pintu dapur.
Sementara dapur kedua rumah berjarak cukup dekat. Sehingga ketika membuka pintu dapur monyet itu langsung masuk kedalam dapur kediaman Rio.
"Saya sering kaget karena monyet itu langsung masuk kedapur, talinya panjang sekali. Seperti disengaja. Tapi saya diamkan saja, saya usir saja monyet itu," katanya
Peristiwa ketiga, sudah mirip teror rumah Rio dilempari batu dan diancam akan dibunuh.
Beruntung kala itu, Rio tidak dirumah, Ia sedang tugas diluar kota untuk beberapa hari.
"Katanya mau disembelih, sembari dilempar batu. disuruh keluar begitu teriak teriak dari luar pagar," katanya
Ana menduga amarah Rio sengaja dipancing sehingga terjadi perkelahian itu. Mereka sudah menyiapkan segalanya untuk melancarkan aksinya.
" Kami berharap pelaku segera ditangkap dan diadili sesuai hukum yang berlaku, kalau bisa seberat beratnya" katanya
Kepergian Rio Pambudi Wicaksono (25) masih menyisakan duka yang mendalam bagi keluarga. Sejumlah papan ucapan duka masih terpajang di depan rumah duka.
Jenazah Rio dimakamkan di pemakaman Desa Gaung Telang Kecamatan Gelumbang Kabupaten Muaraenim, Minggu (19/07/2020) malam.
Rio Pambudi Wicaksono (25) merupakan korban pembunuhan yang dilakukan tetangganya di perumahan Griya Macan Lindungan, Kelurahan Bukit Baru Kecamatan Ilir Barat 1, Palembang,
Empat orang pelaku yang masih sekeluarga melakukan penganiayaan terhadap Rio Pambudi (25), Kakak Rio, Melisa (28) dan Ibu Rio, Anna Susana (50).
Rio wafat usai terkena sabetan sajam jenis, badik di bagian rusuk kirinya.
Wafatnya Rio Pambudi Wicaksono menyisakan duka tak hanya bagi keluarga, rekan sekantor dan kawan SMK Negeri 2, Palembang yang merupakan tempat Rio menyelesaikan studinya.
Rio menyelesaikan sekolah di SMK 2 Palembang jurusan Teknik Kendaraan Ringan (TKR) kemudian bekerja sebagai mekanik di satu dealer mobil di Kota Palembang.
"Kami dapat informasi dari WA, jadi sepulang kerja kami langsung ke sini (rumah duka). Ternyata Rio sudah meninggal," kata teman Rio semasa sekolah, Didi (25) yang melayat bersama empat orang lainnya.
Ia menyampaikan, sekalipun telah bekerja, Rio masih cukup aktif bersilaturahmi di grup whatsApps dengan kawan kawan kawan satu angkatan sekolah.
Rio dikenal cukup baik dalam berteman dan tidak pernah berulah. Beberapa hari lalu baru saja melamar kekasihnya, dan akan preweding.
"Tadi malam dia baru chat di grup kami, ngajak main futsal. Rio meminta lebih baik hari Sabtu dan Minggu, karena semua pasti libur, eh hari ini sudah begini," katanya
Rekan Kerja Rio, Dwi Kurniawan (21) juga tidak menyangka akan kejadian ini. Rio dikenal baik dan ramah dalam bergaul.
"Orangnya ramah, kami juga kaget tadi dikabari. Jadi kami semua disini. Rio memang sedang Off (libur) hari ini," katanya.
Pelaku Sering Buat Onar
Pantauan Tribun, kediaman rio memang berada di tengah kediaman terduga pelaku. Bahkan satu terduga pelaku persis besebelahan dengan kediaman Rio.
Terdapat banyak bekas darah di lokasi Rio ditemukan warga pasca kejadian itu. Lokasi penemuan berupa tanah kosong berukuran satu meter.
Menurut keterangan beberapa warga, korban meninggal diduga sebelumnya terjadi cek cok mulut.
"Pada saat kejadian korban tengah menghidupkan sepeda motornya, kemudian tetangganya yang tidak suka langsung menegur korban hingga terjadi cekcok mulut, setelah itu kami tidak tahu lagi," kata warga sekitar.
Warga sekitar menuturkan antars korban dan pelaku memang sering terjadi cekcok mulut. Diketahui para pelaku pengeroyokan satu keluarga.
Sutoro (62), Ketua RT 03 RW 03 Kelurahan Bukit Baru membenarkan kalau adanya kasus pembunuhan di lingkungan RTnya.
"Tadi siang saya sedang di perjalanan, kemudian saya mendapatkan telepon kalau warga saya berkelahi hingga ada korban jiwa, saat itu juga saya langsung pulang ke rumah," katanya.
Dia mengatakan, pelaku pembunuhan bernama Antoni. Saat kejadian Antoni melakukan pengeroyokan terhadap korban.
"Keluarga pelaku ini memang sering ada masalah di lingkungan sini, pernah dulu mereka tinggal RT yang tidak jauh dari sini, setau saya mereka diusir lantaran sering cekcok dengan warga sekitar. Kemudian keluarga pelaku pindah ke RT saya, dan selama mereka tinggal disini saya sudah mendamaikan keluarga pelaku sebanyak dua kali dengan warga sini, bukan dengan korban," katanya.
Setelah kejadian keluarga pelaku langsung melarikan diri dan rumahnya terlihat sepi.