Kecelakaan di Soekarno Hatta
Sosok Pengemudi Mobilio yang Tewas di Soekarno-Hatta, Ibu Terduduk Lemas di Depan Kamar Jenazah RSMH
Kesedihan tak mampu dibendung Khoiziah manakala mengingat segala kenangan manis bersama anaknya.
Penulis: Shinta Dwi Anggraini | Editor: Weni Wahyuny
TRIBUNSUMSEL.COM, PALEMBANG - Khoiziah (50) langsung terduduk lemas di depan kamar jenazah Rumah Sakit Mohammad Hoesin (RSMH) Palembang usai melihat jenazah anaknya yang tewas akibat kecelakaan.
Ahmad Supri Baladi (28), merupakan satu dari dua korban tewas dalam kecelakaan maut di Jalan Soekarno-Hatta tepatnya di dekat Simpang Pakjo Ujung Kota Palembang, Sabtu (18/7/2020) sekira pukul 03.00 pagi.
"Saya tadi sempat lihat jenazahnya, sempat juga baca Al-fatihah di sampingnya," ujar Khoiziah dengan suara lirih berurai air mata.
Warga Jalan Faqih Usman, Kecamatan Seberang Ulu 1 Laut, Kota Palembang tersebut sangat tidak menyangka dengan apa yang terjadi pada anaknya.
Ia mengaku tak memiliki firasat sedikitpun sebelum peristiwa ini terjadi.

• BREAKING NEWS, Kecelakaan Maut di Jalan Soekarno-Hatta Palembang, 2 Orang Tewas
"Tidak ada (firasat)," ujarnya.
Kesedihan tak mampu dibendung Khoiziah manakala mengingat segala kenangan manis bersama anaknya.
Apalagi korban merupakan anak lelaki satu-satu yang ia miliki.
"Dia anak kedua saya. Anak paling tua perempuan dan dia (korban) punya satu adik, perempuan," ujarnya.
Semasa hidup, korban dianggap sebagai sosok yang baik termasuk pada orang tua.
Korban juga dikenal sebagai pribadi yang suka menolong orang lain.
• Pengemudi Mobilio Tewas di Tempat, Kecelakaan di Soekarno-Hatta Palembang Tewaskan 2 Orang
"Kalau misalnya ada teman kerjanya dia yang tidak punya kendaraan untuk pulang, suka diantarnya. Baik sekali anaknya," ujar Khoiziah.
Sebelumnya, Ahmad Supri Baladi yang langsung tewas seketika di tempat kejadian, sempat dinyatakan sebagai mister x sebab tidak ditemukan identitas di tubuhnya.
Anton (38) salah seorang keluarga korban yang juga ditemui Tribunsumsel.com di kamar jenazah RSMH Palembang mengatakan, setelah kecelakaan tersebut, dompet yang berisi identitas korban hilang entah dimana.
"Mungkin terpental atau seperti apa kami juga tidak tahu. Tapi memang sampai sekarang dompetnya tidak ada," ujarnya.