3 Jenderal Polisi Dicopot dari Jabatan karena Djoko Tjandra, 2 Diantaranya Satu Leting Kapolri Idham
Ketiga jenderal polisi yang dicopot itu adalah Brigjen Pol Prasetijo Utomo, Brigjen Pol Nugroho Slamet Wibowo dan Irjen Napoleon Bonaparte.
Diduga menghapus red notice atas nama Joko Tjandra, lantas seperti apa profil Brigjen Nugroho Slamet Wibowo?
Brigjen Nugroho Slamet Wibowo lahir pada 11 Oktober 1969 di Jakarta.
Ia lulus dari Akademi Kepolisian (Akpol) tahun 1988.
Dikutip dari TribunTimur, Brigjen Nugroho Slamet Wibowo menjabat sebagai Sekretaris NCB Interpol Indonesia Divisi Hubinter Polri lewat rotasi yang dilakukan oleh Kapolri Jenderal Idham Azis pada 3 Februari lalu.
Rotasi itu tertuang dalam surat telegram No ST/385/II/KEP./2020.
Sebelum menjabat sebagai Sekretaris NCB Interpol, ia menduduki jabatan sebagai Kadiklat Susjatras Lemdiklat Polri.
Mengutip Kompas.com, dengan jabatan Kadiklat Susjatras Lemdiklat Polri itu, ia mendapat kenaikan Brigjen oleh Kapolri saat itu, Jenderal Tito Karnavian pada 7 September 2018.
Sebelum menjabat sebagai Kadiklat Susjatras Lemdiklat Polri, Brigjen Nugroho Slamet Wibowo juga pernah menjabat sebagai Karo SDM Polda Jatim terhitung sejak 6 Desembver 2016.
Sebelumnya menjadi Karo SDM Polda Jatim, ia menjabat sebagai Karo SDM Polda Sumut.
Kapolri Jenderal Idham Azis mencopot jabatan Irjen Napoleon Bonaparte dari Kadiv Hubinter
Pencopotan Irjen Napoleon Bonaparte tertuang dalam Surat Telegram Kapolri dengan nomor ST/2076/VII/KEP/2020 yang dikeluarkan Jumat (17/7/2020)

Kadiv Humas Mabes Polri Irjen Pol Argo Yuwono mengonfirmasi mutasi Napoleon terkait dengan penyelidikan surat jalan Djoko Tjandra. Mutasi, kata dia, terkait dengan pelanggaran kode etik.
“Iya, kelalaian dalam pengawasan staf,” kata Argo, Jumat
Irjen. Pol. Drs. Napoleon Bonaparte, M.Si. yang merupakan Kepala Divisi Hubungan Internasional Polri ternyata sempat berkarir di Polda Sumsel.
Irjen. Pol. Drs. Napoleon Bonaparte, M.Si. termasuk salah seorang dari 13 anggota yang mendapat kenaikan pangkat belum lama ini.