Pilkada Serentak 2020
Kenapa Golkar Belum Beri Dukungan di Pilkada 4 Daerah di Sumsel Ini? Padahal Ada Kader Potensial
Partai Golongan Karya (Golkar) hingga saat ini, baru mengeluarkan tiga Surat Keputusan (SK) untuk dukungan di tujuh Pilkada serentak di Sumsel
Penulis: Arief Basuki Rohekan | Editor: Wawan Perdana
TRIBUNSUMSEL.COM, PALEMBANG-Partai Golongan Karya (Golkar) hingga saat ini, baru mengeluarkan tiga Surat Keputusan (SK) untuk dukungan di tujuh Pilkada Kabupaten serentak 2020 se-Sumsel.
Tiga Kabupaten itu, OKU Timur ke Fery Antoni- Meilinda, OKU Selatan Popo Ali- Sholehien Abuasir, dan Musi Rawas Utara (Muratara) M Syarif Hidayat- Suryan Sofian.
Sedangkan 4 daerah lainnya yang belum keluar yaitu, OKU, PALI, OI dan Mura.
Padahal di daerah itu sendiri ada kader partai berlambang pohon beringin tersebut.
Seperti OKU ada nama Johan Anuar yang saat ini menjabat ketua DPD Golkar sekaligus Wakil Bupati OKU.
OI terdapat nama Ovi yang merupakan kader Golkar dan ketua harian Ormas Golkar yaitu Kosgoro OI, PALI ada nama Irwan yang merupakan ketua DPD Golkar dan wakil ketua DPRD PALI, serta di Mura ada nama Cek Olah yang merupakan ketua DPD Golkar.
Ketua Departemen pemenangan pemilu DPP Partai Golkar wilayah Sumatera II (Sumbagsel) Yudha Nouvanza Utama, membenarkan empat daerah itu belum ada putusan resmi.
Saat ini masih dikaji oleh DPP Golkar, khususnya untuk di OKU, dimana partai Golkar masih bimbang untuk menjatuhkan dukungan ke Johan dari status tersangka pihak kepolisian.
"Untuk dukungan di Pilkada OKU, Golkar masih menunggu status hukum Johan Anuar, karena saat ini beliau memang sudah lepas dari tahanan, tapi masalahnya masih berstatus tersangka," jelasnya.
Ditambahkan Yudha, partai Golkar pastinya akan mengusung paslon yang benar- benar bisa ikut jadi peserta Pilkada dan memiliki peluang menang.
"Nanti takutnya dukungan sudah turun, tapi tidak bisa daftar, dan kita masih mencari informasi soal itu. Tapi insya allah tidak bergeser dari petahana (koalisi dengan Kuryana Azis), meski ramai ada kandidat lain Eddy yusuf- Helman. Tapi yang jelas, kami ingin arah dukungan kami jelas," tuturnya.
• RESMI Dapat Dukungan PKB di Pilkada Muratara 2020, Syarif- Suryan Kantongi Dukungan 7 Parpol
Yudha pun tak menampik, jika partai Golkar sebenarnya telah menyiapkan opsi- opsi untuk Pilkada OKU, termasuk untuk pengganti (Johan) jika tidak bisa mencalonkan diri.
Salah satunya menyiapkan anggota DPRD Sumsel fraksi Golkar dari Daerah Pemilihan (Dapil) V OKU- OKUS Andie Dinieldie alias Andie Gondang.
"Sebenarnya saudara Andie telah memegang surat mandat dari DPP, namun beliau tidak ambisi. Surat tugas itu untuk mencalonkan sebagai kepala daerah atau wakil Bupati, tapi ia (Andie) tidak ambisi meski surat masih berlaku hingga sekarang," tegasnya.
Yudha tak menampik, jika partai Golkar untuk Pilkada OKU selama ini, dari awal tidak membangun koalisi, mengingat hubungan atau komitmen dengan Kuryana (Bupati) sudah baik dan komitmennya, sehingga akan tetap berkoalisi di Pilkada 2020.
"Kami setuju (koalisi kembali) Johan pasangan dengan Kuryana, tapi dengan catatan, kami minta garansi status hukumnya. Jangan sampai nanti telah ditetapkan saat daftar tidak bisa jadi calon, maka akan susah cari pengganti dan kami sepertinya last minute dukungan di OKU, hingga ada keputusan final pihak kepolisian," ucapnya.
Hal yang sama juga terjadi di Mura, dimana Golkar memiliki kader potensial untuk diusung yaitu Cek Olah, namun Golkar tetap memiliki peluang untuk mengusung balon petahana Hendra Gunawan.
"Mura jelas dilematisnya, kami punya kader Cek Olah yang merupakan ketua DPD setempat. Kami juga memiliki 7 kursi atau masih kurang 1 kursi lagi untuk bisa mengusung pasangan calon kepada daerah," tuturnya.
Untuk itu, pihaknya tetap akan menunggu hasil survei internal yang dilakukan DPP Golkar pada saat ini, dan dalam waktu dekat segera keluar hasilnya.
"Jadi kita tetap nunggu hasil survei, dan peluang untuk berdiri sendiri kuat, apalagi informasi terakhir ada kabar Hendra Gunawan tidak berpasangan dengan Suwarti. Maka skala pertarungan semakin kuat kedepan," tukasnya.
Sementara ketua DPD Gerindra Sumsel Kartika Sandra Desi saat dikonfirmasi, terkait Gerindra akan berkoalisi dengan Golkar di Pilkada Mura, belum mau berkomentar.
"Informasi dari mana (Hendra- Suwarti pecah koalisi)," pungkas Kartika singkat.