Corona di Sumsel

Kasus Positif Corona di Sumsel Bertambah 50, Meninggal 1 Orang, Update Senin 13 Juli

Pada Senin (13/7/2020) saja terdapat 50 kasus positif baru sehingga total kasus yang sehari sebelumnya 2.653 menjadi 2.703.

Editor: Weni Wahyuny
corona.sumselprov.go.id
Ilustrasi virus corona 

TRIBUNSUMSEL.COM, PALEMBANG -- Penambahan kasus positif Covid-19 baru di Sumatera Selatan terus terjadi.

Pada Senin (13/7/2020) saja terdapat 50 kasus positif baru sehingga total kasus yang sehari sebelumnya 2.653 menjadi 2.703.

Untuk kasus sembuh pasien Covid-19 dilaporkan juga bertambah 30.

Saat ini total kasus sembuh sebanyak 1.307.

Mulanya kasus sembuh hanya 1.277.

Sementara itu, kasus meninggal akibat infeksi Covid-19 secara keseluruhan berjumlah 125 usai mendapatkan penambahan 1 kasus meninggal.(mg3/sp)

Tarif Rapid Tes Jadi Polemik

Pro dan kontra soal hasil rapid test rupanya bukan satu-satunya yang terjadi di masa pandemi.

Saat ini, publik pun dihadapkan pada masalah lain yaitu tarif rapid test mandiri di rumah sakit dan laboratorium klinik kesehatan yang tergolong tinggi.

Pemerintah kemudian pada 6 Juli lalu, melalui Kementerian Kesehatan Republik Indonesia telah mengeluarkan surat edaran pembatasan tarif tertinggi rapid test yakni Rp150 ribu.

Juru Bicara Penanganan Covid-19 Sumsel, Yuwono mengatakan ketimbang berkutat dengan tarif baru rapid test dia menyetujui jika rapid test ditiadakan saja.

"Saya setuju rapid test ditiadakan walaupun ada kepentingan klinis. Nanti rapid test itu akan berkaitan dengan perawatan pasien saja karena kalau orang umum tidak perlu, saya pikir," katanya pada Live Talk Sumsel Virtual Fest bertema Kepatuhan Rumah Sakit Terhadap Imbauan Kemenkes Terkait Biaya Rapid Test, Senin (13/7/2020).

Menurut Yuwono, sejak awal pandemi pihaknya telah menganjurkan agar rapid test tak perlu dilakukan jika hanya untuk mendeteksi dini antibodi seseorang kecuali rapid test untuk antigen.

Rapid test memiliki dua jenis yakni rapid test antigen dan antibodi. 
Untuk antigen mengetes badan virus sementara rapid test antibodi untuk pemeriksaan respon tubuh terhadap virus.

Di sisi lain, tingkat akurasi rapid test untuk deteksi dini Covid-19 paling tinggi 60 persen atau jika dirata-ratakan hanya 20 persen.

Halaman
12
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved