Berita Muratara
Tak Punya Rumah dan Tunggu Pondok Orang di Kebun Karet, Cerita Warga Muratara Belum Dapat BLT
Untuk menyelesaikan masalah itu, akhirnya dilakukan musyawarah desa dengan didampingi dinas terkait dan pemerintah kecamatan.
Penulis: Rahmat Aizullah | Editor: Weni Wahyuny
Laporan Wartawan Tribunsumsel.com, Rahmat Aizullah
TRIBUNSUMSEL.COM, MURATARA - Protes warga di Desa Bingin Rupit, Kecamatan Rupit, Kabupaten Musi Rawas Utara (Muratara) berlarut-larut.
Mereka belum menerima dana Bantuan Langsung Tunai Dana Desa (BLT-DD) dari pemerintah desa setempat.
Sebelumnya, puluhan warga yang didominasi ibu-ibu memprotes kepala desanya karena mereka tak dapat BLT.
Warga juga sempat berbondong-bondong mendatangi kantor Bupati Muratara untuk meminta petunjuk dan arahan.
• Beli iPhone XI Murah Tapi yang Datang Kartu Remi, Perempuan di Palembang Tertipu Belanja Online
Dinas terkait bersama pemerintah kecamatan turun tangan untuk menyelesaikan masalah pembagian BLT di desa tersebut.
Untuk menyelesaikan masalah itu, akhirnya dilakukan musyawarah desa dengan didampingi dinas terkait dan pemerintah kecamatan.
Puluhan warga pun hadir dalam musyawarah desa yang dilaksanakan di kantor desa setempat tersebut.
Salah satu warga yang layak menerima dan mengaku belum mendapatkan BLT adalah Muhammad Toh.
Muhammad Toh dibincangi Tribunsumsel.com, Senin (29/6/2020) sangat berharap BLT dari Dana Desa itu.
"Uangnya lumayan, 600 ribu, kalau dikasih alhamdulillah," ujarnya.
Jika ia mendapatkan dana BLT Rp600 ribu per bulan selama tiga bulan itu, akan digunakan untuk kebutuhan keluarganya.
• Keluyuran di Jam Kerja, ASN di Lubuklinggau Terancam Tak Naik Pangkat
Muhammad Toh bersama keluarganya tinggal di sebuah pondok di dalam kebun karet karena tak punya rumah.
"Pondok ini bukan punya saya, punya orang, saya dibolehkan menunggu pondok ini, saya tidak punya rumah," katanya.
Muhammad Toh sebelumnya bekerja menyadap karet, namun kini harga karet tak bisa memenuhi kebutuhan hidup.