Berita Lubuklinggau
Pol PP Kembali Tertibkan PKL Berjualan di Jalan Kalimantan Lubuklinggau
Pedagang kaki lima (PKL) kembali berjualan disepanjang trotoar Jalan Kalimantan Pasar Instruksi Presiden (Inpres) Kota Lubuklinggau
Penulis: Eko Hepronis | Editor: Wawan Perdana
TRIBUNSUMSEL.COM, LUBUKLINGGAU-Pedagang kaki lima (PKL) kembali berjualan disepanjang trotoar Jalan Kalimantan Pasar Instruksi Presiden (Inpres) Kota Lubuklinggau.
Akibatnya pasar kembali semrawut.
Merespon banyaknya keluhan warga, Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kota Lubuklinggau melakukan penertiban.
Ketika dilakukan penertiban tidak ada perlawanan dari para pedagang.
Mereka hanya bisa pasrah memandangi lapak-lapak tempat mereka ditertibkan Sat Pol PP.
Kasat Pol PP Kota Lubuklinggau, Waliyusman mengatakan, penertiban kali ini merupakan tindak lanjut dari penertiban yang telah dilakukan pihaknya beberapa waktu lalu.
"Selama covid ini kan kita tidak melakukan penertiban, sekarang kita baru melakukan penertiban lagi, karena kita lihat pedagang kembali kejalan," ungkapnya pada Tribunsumsel.com. Senin (22/6/2020).
Ditambah selama ini seluruh personil Sat Pol PP Kota Lubuklinggau fokus penanganan Covid, sehingga anggota yang bertugas di lapangan untuk melakukan penertiban tidak ada.
"Rencana kedepan penertiban ini akan dilakukan rutin setiap hari, saat ini kita mempunyai tiga tim masing-masing tim beranggotakan 15-20 orang, tim ini nanti bergatian setiap hari," paparnya.
Ia mengaku telah memberikan solusi kepada para pedagang yang ingin pindah, karena saat ini banyak pasar yang bisa dimanfaatkan untuk berjuaalan seperti Pasar Satelit, Pasar Gang Becek, Pasar Lubuk Kupang.
"Kita melarang mereka berjualan mengganggu jalan, silakan mereka pindah ke bagian dalam jangan di jalan, mereka mau berjualan silakan kita tidak pernah melarang," katanya.
Ia menuturkan, Pemkot akan terus melakukan penertiban, bahkan kali ini pihaknya mengancam akan terus membongkar lapak pedagang yang tetap membandel.
"Bila tidak ditertibkan kedepan akan semakin sulit, bahkan, masyarakat enggan datang ke pasar untuk berbelanja," paparnya.
