Berita Pendidikan
Orangtua Senang Anak Lulus Sekolah di Tengah Pandemi, Sedihnya Tak Bisa Perpisahan dengan Guru
Lebih lanjut ia mengatakan, di saat kondisi seperti ini memang harus mematuhi apa yang sudah ditetapkan pemerintah. Sebab ia yakin kebijakan yang peme
Penulis: Linda Trisnawati | Editor: Weni Wahyuny
Laporan Wartawan Tribunsumsel.com, Linda Trisnawati
TRIBUNSUMSEL.COM, PALEMBANG - Anak-anak sekolah tahun ini belajar dan lulus dengan cara berbeda dari tahun-tahun sebelumnya.
Tahun ini anak-anak belajar di rumah dan semuanya lulus.
Lotina Aulia yang merupakan orang tua dari Losyifa yang baru lulus SD mengatakan, bahwa anaknya sudah lulus SD dan masuk ke SMP IT Bina Ilmi.
"Alhamdulillah anak saya uda lulus. Tapi sedih juga karena saat sudah lulus tidak bisa mengadakan acara perpisahan dengan teman-temannya maupun guru," kata Lotina, Jumat (19/6/2020).
Lebih lanjut ia mengatakan, di saat kondisi seperti ini memang harus mematuhi apa yang sudah ditetapkan pemerintah. Sebab ia yakin kebijakan yang pemerintah ambil tentu demi kebaikan bersama.
"Terkait untuk sekolah menurut saya mau di rumah ataupun di sekolah tetap baik. Jadi kalau saya sih tetap mengikuti sesuai arahan Pemerintah saja, dan berharap kebijakan yang diambil pemerintah demi kebaikan bersama," cetusnya
Hal yang sama juga diungkapkan oleh Alifia alumni SMK Kimia YTK yang kini masuk kuliah di Universitas Negeri Sriwijaya, bahwa mau belajar di rumah ataupun di tempat kuliah nantinya ia mengikuti saja.
"Di masa pandemi seperti ini kalau menurut saya mana bagusnya saja menurut Pemerintah. Saya yakin pemerintah sudah punya kajian yang lebih baik untuk menentukan harus belajar di rumah atau masuk kampus," katanya.
Sedangkan terkait sekolah, Alifia mengatakan, bahwa meskipun sudah dinyatakan lulus dari sekolah namun masih ada rangkaian ujian dari sekolah yang harus ia jalani.
"Alhamdulillah kami lulus 100 persen. Tapi kami masih ada ujian kompetensi untuk mendapatkan sertifikasi. Ujiannya nanti tanggal 6 Juli, jadi meskipun sudah lulus masih ada perasaan deg..degan untuk ujian kompetensi ini," ungkapnya.
Menurutnya, ujian kompetensi ini bagi anak SMK penting karena ada sertifikasinya. Maka dengan sertifikasi tersebut yang mau bekerja juga sudah bisa jadi bahan pertimbangan.
Sementara itu Dono orang tua dari Tabitha Zahra yang sudah lulus SMP dan kini masuk di SMA Negeri 6 mengatakan, bahwa sebagai orang tua tentu senang anak lulus.
"Namun meskipun begitu ada perasaan sedikit kurang pas, sebab lulusnya tidak ada ujian seperti saat keadaan normal. Anak saya tentu juga senang lulus, setelah selama ini belajar di rumah," ungkapnya.
Bahkan menurutnya, anaknya sebenarnya pengen segera bisa masuk sekolah seperti dulu. Belajar dengan teman-teman, bertemu dan bermain bersama teman-temannya.