Terduga Pembunuh Wanita Terapis Esek-esek di Surabaya Lapor ke Ibu Sudah Bunuh Orang Lalu Kabur
Polisi juga menduga motif pembunuhan perempuan yang bekerja sebagai tukang pijat panggilan itu karena tawaran layanan jasa plus-plus yang tidak sesuai
TRIBUNSUMSEL.COM - Teka teki pembunuh wanita panggilan berkedok terapis pijat akhirnya terungkap.
Pascapenemuan jenazah M (26) terapis panggilan di rumah Jalan Lidah Kulon RT 03 RW 02, Lidah Kulon, Lakarsantri, Surabaya, Rabu (17/6/2020), Y (19), anak pemilik rumah tidak ada di rumah.
Kabarnya, Y tidak ada di rumah sejak pagi atau usai subuh.
Sebelum Y meninggalkan rumah, sempat pamit dan memberi tahu ibunya, WD jika baru saja menghabisi nyawa M.
Mayat M dimasukkan dalam kardus kulkas. Akhirnya, WD melaporkan ke polisi dan meluncur ke lokasi.
Diduga, korban dihabisi pelaku pada malam hari atau tengah malam.
Darah yang ada di tubuh korban cukup banyak dan belum sepenuhnya mengering.
Setelah mayat korban dikeluarkan dari kardus oleh petugas, ada empat luka sayat di bagian leher, dan tangan kiri korban juga ada luka sayat.
Pakai yang dikenakan korban cukup minim. Celana pendek jeans sepaha dan mengenakan kaus.
Luka sayat di leher korban diduga dibacok pelaku saat cek-cok berlangsung. Sementara tangan kiri korban yang terluka ditengarai menangkis serangan pelaku.
Penyebab korban dihabisi diduga cek-cok akibat tarif yang disepakati tidak sesuai. Hingga terjadi pertengkaran hebat.
Kasat Reskrim Polrestabes Surabaya, AKBP Sudamiran, membenarkan tewasnya M karena dibunuh.
Polisi juga menduga motif pembunuhan perempuan yang bekerja sebagai tukang pijat panggilan itu karena tawaran layanan jasa plus-plus yang tidak sesuai kesepakatan.
"Korban tukang pijat panggilan ( terapis panggilan).
Ketika mau melayani plus-plus tidak cocok tarif sehingga terjadi cek-cok berujung pembunuhan," kata Sudamiran, Rabu (17/6/2020).
Hasil olah TKP, di tubuh M terdapat beberapa luka tusuk dan sayatan benda tajam.