Tinju
Karena Suara, Mike Tyson Merupakan Korban Bullying Sebelum Jadi Legenda Tinju
Karena Suara, Mike Tyson Merupakan Korban Bullying Sebelum Jadi Legenda Tinju
Dia memilih untuk mematahkan kepala burung itu dan kemudian darahnya dioleskan di wajah dan kemeja Tyson.
Tyson kemudian marah dan menantang Flowers berkelahi.
Dalam perkelahian pertamanya, dia masih belum bisa melakukan pukulan kombinasi maupun uppercut mematikan.
Namun, Tyson memenangkan pertarungan pertamanya sebagai pria yang hidup di lingkungan kejam.
Sementara itu, selama masih kecil, Tyson kerap terlibat berbagai bentuk kejahatan karena New York dahulu adalah kota kriminal.
Totalnya Si Leher Beton sudah tertangkap sebanyak 38 kali hingga wajahnya mulai dikenal oleh komplotan gangster di wilayah New York.
Akibat perilaku buruknya, dia dikirim ke Tryon School for Boys di Johnstown, New York.
Tempat tersebut merupakan tahanan bagi remaja, dan disana lah bakat Tyson sebagai petinju mulai terlihat.
Bobby Stewart, seorang penasihat bagi mereka yang berada di dalam tahanan, mulai menaruh minat bakat Tyson.
Dia kemudian memperkenalkan Mike Tyson kepada pria yang mengubah kehidupannya secara drastis hingga dikenal sampai sekarang.
Tyson dikenalkan oleh Stewart kepada pelatih tinju legendaris, Cus D'Amato.
Cus D'Amato sendiri diketahui adalah pelatih Floyd Patterson dan Jose Torres.
D'Amato dahulu hidup dengan tidak nyaman setelah dua murid di atas telah mengakhiri karier sebagai petinju.
Dia kemudian menjadi wali sah untuk Tyson setelah ibu Iron Mike itu meninggal.
Dalam kehidupan, D'Amato memberikan sesuatu yang dibutuhkan Tyson yaitu seorang panutan.