Corona di Palembang
Termasuk Pasar Kebon Semai Palembang, Ini 7 Klaster Pasar Penularan Covid-19 di Indonesia
Bukan hanya pedagang, tercatat beberapa pembeli dan keluarga serta warga sekitar juga terpapar Covid-19
TRIBUNSUMSEL.COM, PALEMBANG-Pasar sebagai tempat berkumpulnya pedagang dan pembeli ternyata menjadi klaster penularan Covid-19.
Bukan hanya pedagang, tercatat beberapa pembeli dan keluarga serta warga sekitar juga terpapar Covid-19.
Berikut catatan Kompas.com terkait klaster pasar dan pusat perbelanjaan di Tanah Air yang menjadi penularan Covid-19.
1. Klaster pasar di Palembang, penjaga toilet terpapar
Pasar Kebun Semai di Palembang, Sumatera Selatan ditutup selama satu pekan setelah seorang pedagang perempuan inisial N (53) meninggal dengan status reaktif Covid-19, usai dilakukan pemeriksaan rapid test.
Setelah N meninggal, 150 pedagang di pasar tersebut menjalani pemeriksaan rapid test dan swab untuk tracing.
Setelah test, enam orang dinyatakan positif Covid-19.
Mereka diminta untuk melakukan isolasi mandiri.
Enam pasien positif Covid-19 tersebut di antaranya empat orang pedagang, wa penjaga toilet, dan satu warga sekitar pasar.
"Yang positif kita larang sementara berdagang di pasar. Begitu juga dengan penjaga toilet yang positif, sementara waktu tidak ke pasar dulu," kata Direktur PD Pasar Palembang Jaya, Abdul Rizal melalui pesan singkat, Selasa (9/6/2020).
Meski sudah enam orang dinyatakan positif, Abdul mengaku kegiatan di pasar kebun Semai masih tetap buka.
"Sekarang penjagaannya dibantu dari TNI/Polri dan dan Pol PP agar masyarakat mematuhi protokol kesehatan," ujarnya.
Selain itu, pembersihan pasar juga tetap dilakukan secara berkala dengan menyemprotkan cairan desinfektan hingga di sudut ruang.
Selain Pasar Kebun Semai, Pasar Kebun Bunga Palembang juga ditutup karena adanya seorang pedagang yang positif Covid-19.
2. Klaster pusat grosir Sleman
Salah satu pusat grosir di Sleman menjadi klaster baru penyebaran virus corona di Daerah Istimewa Yogyakarta.
Klaster tersebut muncul setelah salah satu karyawannya dinyatakan positif corona pada 24 April 2020.