Corona di OKI
'2 Hari 2 Malam tak Ada yang Mampir', Curhat Pemilik Warung Makan di Jalintim, Sepi karena Corona
Saropah yang sudah mulai membuka warung makan di Jalintim, yang membuat warungnya kembali sepi yakni pelanggannya yang merupakan mobil pengantar baran
Penulis: Winando Davinchi | Editor: Weni Wahyuny
TRIBUNSUMSEL.COM, KAYUAGUNG -- Imbas wabah corona dirasakan oleh pemilik usaha bidang kuliner di sepanjang Jalan lintas timur (Jalintim) Provinsi Sumatera Selatan.
Dimulai sejak dibukanya Jalan Tol Trans Sumatera ruas Terbanggi Besar - Pematang Panggang - Kayuagung (Terpeka) yang kala itu juga ada penggratisan masuk tol.
Kala itu banyak mobil yang lebih memilih melewati jalan tol yang baru saja dibuka dibandingkan melewati jalan lintas timur yang memang rutenya lebih panjang jika dibanding melewati tol.
Karena sepinya kendaraan yang melewati Jalintim, tak sedikit dari pengusaha rumah makan memilih untuk menutup usahanya atau merumahkan para karyawannya.
• HOAX Rekaman Suara Korban Mutilasi di 14 Ulu Palembang, Nyatanya Warga Meninggal karena Sakit
Kemudian saat ruas tol Terpeka mulai diberlakukan pembayaran tarif tol, banyak kendaraan yang kembali melewati Jalintim namun tidak seramai sebelum adanya tol.
Cobaan kembali menimpa mereka, virus corona disease (Covid-19) yang awal mulanya menjangkit wilayah Wuhan (China) masuk ke Indonesia dan kembali menyebabkan pengalaman pahit bagi pengusaha kuliner di sepanjang Jalintim.
Wartawan Tribunsumsel.com menemui Saropah, salah satu pemilik warung makan yang merasakan dampak, beralamat di Jalan lintas timur Desa Talang Pangeran, kecamatan Teluk Gelam kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI).
Saropah menceritakan sepinya pembeli di masa-masa sekarang ini, bahkan sudah lebih dari setengah tahun merasakan kemunduran ekonomi.
"Ya kan mulai sepi sejak tol buka itu, kurang lebih di bulan September 2019 waktu tol masih gratis, jadi jalan ini sepi sekali, mulai terasa rame lagi pada bulan awal 2020,"
"Eh baru sebentar kembali merasakan pendapatan membaik, virus corona mulai masuk ke Indonesia dan sekarang jadi sepi lagi," ungkapnya memulai cerita, Rabu (10/6/2020) siang.
Saropah yang sudah mulai membuka warung makan di Jalintim, yang membuat warungnya kembali sepi yakni pelanggannya yang merupakan mobil pengantar barang dari gudang-gudang besar sudah tidak jalan lagi.
• Persiapan Tim OKI di Turnamen PUBG Mobile Piala Gubernur Sumsel, Cari Lokasi hingga Berbagi Hotspot
"Dampak dari corona ini kan mobil pengantar barang dari gudang tidak jalan lagi karena banyak gudang yang ditutup akibat corona," tuturnya.
Ironisnya, Saropah yang baru saja kembali merasakan keuangannya membaik justru sekarang harus kembali jatuh bahkan lebih sulit untuk mendapat uang dari usahanya tersebut.
"Sebelum ada tol pendapatannya sehari semalam bisa Rp600.000, tapi saat tol buka pendapatan berkurang jauh mendapatkan uang Rp50.000 sehari saja saya sudah senang,"
"Apalagi ada corona seperti ini, makin jatoh lagi keuangan saya. Ini aja dua hari dua malam tidak ada pelanggan yang mampir membeli," ungkapnya dengan logat bahasa jawa.