Perahu Tenggelam di Ogan Ilir
Pasangan yang Tewas Kecelakaan Perahu di Ogan Ilir Rencana Mau Tunangan Setelah Lebaran
Zulkifili, Kerabat keluarga Azan Purba dan Wiwin A Gani, membenarkan, keduanya merupakan pasangan kekasih
TRIBUNSUMSEL.COM, INDRALAYA-Kecelakaan perahu peziarah di Lebak Penesak Desa Tanjung Atap, Kecamatan Tanjung Batu Kabupaten Ogan Ilir, Sumsel Selasa (26/5/2020) kemarin, masih menyisakan duka bagi keluarga korban.
Kecelakaan itu mengakibatkan empat orang, guru dan staf dari SMA Nurul Yaqin Tanjung Batu, tewas tenggelam.
Dua korban itu rupanya sepasang kekasih.
Keduanya ialah Azan Purba (31), warga Desa Tanjung Atap Barat dan Deti Yustiana (25), warga Desa Tanjung Batu.
Zulkifili, Kerabat keluarga Azan Purba dan Wiwin A Gani, membenarkan, keduanya merupakan pasangan kekasih.
Pertunangan mereka rencananya akan dilakukan setelah lebaran ini.
• Hari Pertama PSBB Prabumulih, Kendaraan Tujuan Baturaja-Muara Enim Diarahkan ke Jalan Lingkar Timur
"Informasi yang kami dengar, seperti itu. Tapi baru antar keluarga, belum diresmikan secara pemerintah," ujarnya saat diwawancarai usai pemakaman Azan dan Wiwin, Rabu (27/5/2020).
Keluarganya tentu sangat sedih atas kejadian tersebut.
Namun mereka akhirnya harus ikhlas karena musibah itu tentu menjadi takdir yang diatur oleh Allah SWT.
"Proses lamaran belum dilaksanakan, namun dua keluarga sudah sepakat. Boleh dikatakan ini takdir, kami tetap shock. Tapi kami ga bisa berbuat banyak, kami terima ikhlas atas nama keluarga besar," ucapnya.
Pemakaman tersebut dihadiri oleh masyarakat sekitar dan unsur dari Yayasan Pendidikan Nurul Yaqin Tanjung Batu, Kabupaten Ogan Ilir.
Bahkan, Wakil Gubernur Sumsel Mawardi Yahya sempat menghadiri sebentar dalam prosesi Shalat Jenazah.
Jenazah korban yang tenggelam, 3 diantaranya yakni Rofiqoh, Azan Purba dan Wiwin A Gani dimakamkan di satu komplek pemakaman keluarga di Desa Tanjung Atap, Ogan Ilir.
Untuk makam Azan dan Wiwin, ditempatkan bersebelahan karena mereka masih satu keluarga.
"Mereka itu sepupu, masih satu kakek," jelasnya.
• Buat TPA dan Ajarkan Anak tak Mampu Mengaji, Bripda Anton Sufino Diberi Kapolda Sumsel Penghargaan
Sedangkan untuk Deti Yustiana, dimakamkan di Desa Tanjung Batu, Kecamatan Tanjung Batu Kabupaten Ogan Ilir.
Sebab, Deti diketahui merupakan warga desa tersebut.
Peristiwa tragis itu terjadi saat 12 orang rombongan guru dan staff honorer SMA Nurul Yaqin, hendak berziarah ke Said Umar Baginda Sari. Ketika itu, 4 diantaranya mendatangi pengemudi ketek, Zainal Abidin (60).
Saat tengah mengendarai ketek tersebut, mereka menghampiri 8 orang rekannya yang tengah menunggu tak jauh dari lokasi keberangkatan.
Mereka pun menaiki ketek yang sama, untuk berangkat serentak.
"Saat itu pak Zainal (jurumudi ketek) sempat mencegah. Lebih baik tambah satu kapal lain, atau 2 kali ke sana," ujar Sekretaris Desa Tanjung Atap Barat, Anton.
Namun para penumpang menginginkan mereka berangkat sekaligus. Hingga akhirnya mereka pun berangkat sembari mendayung dengan bambu.
• Kisah Tragis Nodi Ditipu dan Dijual Ke Rumah Bordil di Usia 14 Tahun, Kini Kelaparan Gegara Corona
Karena hendak berjalan cukup cepat, jurumudi menghidupkan mesin ketek. Naas, saat mesin ketek dihidupkan, kapal langsung oleng dan tenggelam diduga karena kelebihan penumpang.
Anton mengaku bersama pihak lain, ikut menanyai Zainal. Sebab, Zainal sampai berita ini ditulis tidak dapat ditemui karena kondisinya masih pemulihan.
"Tapi keterangannya seperti itu," terangnya.
Terpisah, Kapolres Ogan Ilir AKBP Imam Tarmudi melalui Kasat Reskrim Polres Ogan Ilir AKP Malik Fahrin mengatakan, pihaknya langsung mendatangi lokasi kejadian segera setelah mendapat informasi dari kejadian tersebut. Pihaknya juga telah melakukan olah TKP untuk menyelidiki kejadian yang sebenarnya.
"Dari aktivitas yang didapat dari keterangan saksi, semua menerangkan dari 13 warga hendak ziarah ke makam yang terletak di sana. Dari 13 orang itu dipastikan identitasnya, didapat 4 orang meninggal dunia sedangkan 9 selamat," ujarnya saat diwawancarai.
Keempatnya yakni 1 perempuan warga Desa Tanjung Batu, 1 perempuan warga Desa Tanjung Atap dan 2 orang pria Warga Desa Tanjung Atap Barat. Masing-masing nama korban ialah Azan Purba (31), Wiwin Abdul Gani (30), Rofiqoh (35) dan Deti Yustiana (25).
Pihaknya juga saat ini masih menyelidiki apakah adanya unsur pidana, kelalaian atau murni kecelakaan. Karena saat ini, beberapa korban yang selamat juga masih dalam kondisi pemulihan.
"Masih kita dalami, masih kita kumpulkan bukti-bukti dan keterangan saksi," jelasnya. (SP/ Resha)