Berita Viral
Kisah Tragis Nodi Ditipu dan Dijual Ke Rumah Bordil di Usia 14 Tahun, Kini Kelaparan Gegara Corona
Pekerja seks komersial (PSK) atau wanita tuna susila (WTS) adalah satu dari ribuan manusia yang menghadapi imbas kelam pandemi virus Corona.
Sungai Padma adalah sungai yang terkoneksi dengan sungai Gangga.
Saat sudah menginjak sore hari, wanita dan perempuan berdiri di lorong sempit saat para pria lewat.
Ketika negosiasi sudah komplit, klien masuk ke dalam kamar berukuran sempit yang terdiri dari ranjang corak mencolok dan lemari kecil.
Para pria tersebut membayar 2 dolar saja untuk setiap kepuasan yang mereka nikmati, atau sekitar Rp 28.000.
Jika mereka menginap mereka hanya perlu membayar 20 dolar atau sekitar Rp 280.000.
Nodi mengatakan awalnya ia bisa mendapatkan 60 dolar per hari, atau sekitar Rp 840.000, terkadang hanya Rp 280.000 dan terkadang ia tidak mendapatkan sepeserpun.
"Sekarang, semua bergantung kepada Tuhan."
Masing-masing penjaja seks di rumah bordil tersebut harus membayar uang sewa harian kepada muncikari mereka, yang menjadi perantara dengan lusinan tuan tanah di wilayah tersebut,
Saat ada perempuan datang lewat orang yang menjualnya, mereka dibanderol harga 200-300 dolar (Rp 2.800.000-4.200.000).
Kemudian mereka dipaksa membayar hutang tersebut kepada muncikari yang menampung mereka.