Berita Viral

Kisah Tragis Nodi Ditipu dan Dijual Ke Rumah Bordil di Usia 14 Tahun, Kini Kelaparan Gegara Corona

Pekerja seks komersial (PSK) atau wanita tuna susila (WTS) adalah satu dari ribuan manusia yang menghadapi imbas kelam pandemi virus Corona.

Editor: Moch Krisna
IST
Ribuan PSK di Daulatdia, Bangladesh yang mengantri bantuan dari pemerintah 

Nodi kemudian menghadapi masalah baru: kelaparan.

"Akibat pandemi virus Corona ini, kami hadapi masalah baru," ujar Nodi.

"Kami kehilangan pekerjaan."

Lockdown Bangladesh

Akhir Maret lalu, Bangladesh memulai lockdown nasional untuk mencegah penyebaran Covid-19.

Covid-19 telah menginfeksi lebih dari 36 ribu warga di negara tersebut.

Ada 520 pasien yang telah meninggal, seperti tercatat oleh data dari Universitas John Hopkins.

Berbagai bisnis dan jaringan transportasi ditutup di seluruh Bangladesh, dan rumah bordil 'legal' juga telah ditutup.

Sejak tahun 2000, prostitusi telah dilegalkan di Bangladesh, meski banyak yang menganggapnya sangat tidak bermoral.

Dengan rumah bordil ditutup maka tidak ada klien yang diperbolehkan masuk ke dalam rumah bordil tersebut.

"Rumah bordil kami telah ditutup," ujar Morjina Begum, direktur eksekutif badan amal Bangladesh Mukti Mohilla Samity (berarti Persekutuan Pembebasan Wanita).

"Kami tidak bolehkan pelanggan masuk.

"Sekarang pekerja seks komersial tidak memiliki penghasilan sama sekali."

Morjina Begum juga dulunya adalah pekerja seks dari kompleks rumah bordil tersebut.

Ia menyebutkan jika pemerintah, polisi dan organisasi nirlaba termasuk organisasinya juga menyuplai kebutuhan bagi para wanita tersebut.

Daulatdia, Bangladesh memiliki kompleks rumah bordil terbesar di dunia
 
Daulatdia, Bangladesh memiliki kompleks rumah bordil terbesar di dunia
Halaman
1234
Sumber: Grid.ID
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved