80 Jasad Ditemukan dari Puing-puing, Pesawat Pakistan Airlines Jatuh, Adakah Korban dari Indonesia ?
Atas jatuhnya PIA, maka insenden ini menjadi kecelakaan pesawat kedua untuk pengangkut Pakistan dalam waktu kurang dari empat tahun.
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Seno Tri Sulistiyono
TRIBUNSUMSEL.COM, JAKARTA - Pesawat Airbus A320 milik Pakistan Airlines yang mengangkut 107 orang di dalam pesawat jatuh di dekat Bandara Karachi, Jumat (22//5/2020).
Penerbangan PK 8303, yang lepas landas dari Lahore, menuju Karachi itu membawa 99 penumpang dan 8 awak.
Pesawat jatuh di pemukiman dekat bandara di Karachi.
Atas jatuhnya PIA, maka insenden ini menjadi kecelakaan pesawat kedua untuk pengangkut Pakistan dalam waktu kurang dari empat tahun.
Kepala maskapai itu sudah mengundurkan diri pada akhir 2016 lalu, kurang dari seminggu setelah kecelakaan sebuah pesawat ATR-42 dan menewaskan 47 orang.
Adakah Warga Negara Indonesia (WNI) yang jadi korban ?
Kementerian Luar Negeri Republik Indonesia telah melakukan pengecekan daftar penumpang pesawat Pakistan International Airlines (PIA) yang mengalami kecelakaan di Karachi, Pakistan, Jumat (22/5).
Dari 99 penumpang dan delapan awak pesawat, tidak ada warga negara Indonesia (WNI) yang korban dalam jatuhnya pesawat PIA.
"Tidak ada korban WNI," ucap Juru Bicara Kemenlu RI Teuke Faizasyah dalam pesan singkatnya kepada Tribun, Jakarta, Sabtu (23/5/2020).
80 Jasad Telah Ditemukan
Sebanyak 80 jasad berhasil ditemukan dari insiden jatuhnya pesawat Pakistan International Airlines ( PIA) di permukiman Karachi, Jumat (22/5/2020).
Hal tersebut disampaikan oleh pejabat kesehatan provinsi setempat dalam sebuah pernyataan, seraya menambahkan bahwa jumlah korban tewas dikhawatirkan lebih banyak lagi.
Pernyataan resmi mengonfirmasi ada dua korban yang selamat dan ada 17 jasad yang telah "diidentifikasi sejauh ini."
Sebelumnya, kepala eksekutif maskapai Arshad Mahmood Malik dalam konferensi pers mengatakan, hanya satu yang selamat yang dikonfirmasi dari puing-puing, yakni presiden Bank of Punjab, Zafar Masud.