Libur Panjang Hari Raya Idul Fitri Digeser saat Idul Adha, Wapres: Mudah-mudahan Corona Sudah Hilang

“Kita sebenarnya kalaupun tidak bisa (silaturahmi) sekarang, kita bisa menundanya. insyaallah pemerintah akan menggeser libur lebaran ini."

Editor: Weni Wahyuny
(Dok. KIP/Setwapres)
Wapres Maruf Amin saat melayat ke kediaman Gus Sholah di kawasan Mampang Prapatan, Jakarta Selatan, Senin (3/2/2020). 

"Sehingga silaturahimnya tidak hilang karena ada media yang bisa menghubungkan kita dengan orang tua, dengan tetangga dengan saudara-saudara kita,” tegas Wapres.

Adapun dalam tausiahnya, Ma'ruf menyebut ada dua dosa kesalahan yang umat Islam mintakan untuk diampuni di momen akhir Ramadan.

“Yaitu kesalahan kita kepada Allah yang kita lakukan setiap malam di bulan Ramadan.

"Tetapi ada kesalahan yang harus kita mintakan langsung kepada sesama masyarakat, kepada sesama manusia, yaitu untuk meminta maaf," ungkapnya.

"Itulah yang kemudian biasanya pada saat Idul Fitri kita melakukan silaturahim untuk memohon maaf kepada sesama, kepada orang tua, kepada tetangga, kepada saudara-saudara, supaya kita terbebas dari kesalahan di antara kita,” lanjutnya.

Mengakhiri tausiahnya, Ma'ruf mengucapkan selamat Hari Raya Idul Fitri dan mengajak seluruh masyarakat untuk memanfaatkan teknologi dalam melakukan silaturahmi.

“Karena itu marilah kita bersabar. Kita pendam dulu untuk bertemu secara langsung, yaitu untuk kemaslahatan kita, kemaslahatan orang tua kita, kemaslahatan masyarakat semuanya."

"Yang intinya fungsi silaturahimnya tidak hilang karena kita bisa melakukannya secara virtual."

"Selamat Hari Raya Idulfitri, maafkan lahir dan batin,” pungkas Ma'ruf. 

Larangan Mudik

Diketahui pemerintah telah mengeluarkan larangan mudik sebagai upaya untuk memutus mata rantai penyebaran virus corona.

Presiden Joko Widodo (Jokowi) menetapkan larangan mudik bagi seluruh masyarakat Indonesia.

Hal ini disampaikan Jokowi dalam rapat terbatas yang disiarkan Kompas TV, Selasa (21/4/2020).

Keputusan tersebut diambil Jokowi setelah melihat data lapangan dan survei yang dilakukan Kementerian Perhubungan.

"Dari hasil survei yang dilakukan, yang tidak mudik 68 persen, yang tetap bersikeras mudik 24 persen, dan yang sudah mudik 7 persen," ujar Jokowi.

Halaman
123
Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved