Berita Pagaralam

Takut Kelamaan Tunggu Pemerintah, Korban Banjir Pagaralam Perbaiki Sendiri Kerusakan Pipa PDAM

Arie (33 tahun), seorang warga membenarkan, banjir bandang tersebut juga telah memutus aliran air PAM ke rumah-rumah warga

Editor: Wawan Perdana
Sripo/ Wawan Septiawan
Warga Desa Talang Sawah Kelurahan Padang Temu dengan swadaya membeli pipa untuk memperbaikki saluran PAM yang patah akibat banjir bandang, Selasa (19/5/2020) 

TRIBUNSUMSEL.COM, PAGARALAM-Banjir bandang di Desa Jangga dan Talang Sawah Kelurahan Padang Temu, Pagaralam, Jumat (15/5/2020) lalu, ternyata bukan saja merusak puluhan hektare sawah.

Banjir tersebut juga membuat warga Desa Talang Sawah tidak bisa menikmati air bersih.

Pasalnya pipa saluran air PAM di kawasan tersebut patah akibat tersapu banjir bangang teraebut.

Ada ratusan Kepala Keluarga (KK) yang terancam tidak bisa menikmati air bersih akibat pipa tersebut patah.

Hal ini membuat warga harus cepat melakukan perbaikkan.

Arie (33 tahun), seorang warga membenarkan, banjir bandang tersebut juga telah memutus aliran air PAM ke rumah-rumah warga.

Pasalnya pipa yang ada patah dan hanyut disapu banjir tersebut.

"Pipanya patah dan hanyut pak, jadi air bersih dari PAM saat ini tidak mengalir lagi kepelanggan atau warga kami," katanya, Selasa (19/5/2020).

Warga sangat merasaka kesusahan dengan putusnya aliran air bersih tersebut.

Pasalnya sumber air bersih saat ini sangat dibutuhkan warga apalagi saat ini warga yang sedang dituntut menjaga kebersihan.

"Air bersih ini sudah menjadi kebutuhan utama kami pak, jadi jika tidak ada air bersih aktivitas mandi cuci kakus (MCK) kami menjadi kesulitan," ujarnya.

Melihat kondisi ini warga dengan secara swadaya melakukan perbaikkan sendiri saluran pipa yang patah tersebut.
Pasalnya jika harus menunggu perbaikan dari pemerintah dikhawatirkan akan banyak birokrasi yang akan dilalui.

"Tidak perlu selalu mengandalkan pemerintah. Kami secara swadaya membeli pipa dan langsung melakukan perbaikkan. Pasalnya jika harus menunggu perbaikkan dilakukan pemerintah maka kita khawatir akan lama," jelas Incen (28) warga yang sama.

Sebelumnya diberitakan, puluhan bidang sawah milik warga dua desa di Kelurahan Padang Temu dan Jangga rusak akibat diterjang Banjir Bandang. Banjir bandang tersebut akibat luapan air dari Sungai Ataghan Selangis.

Lahan tanaman padi yang baru saja ditanam oleh warga rusak dan tertimbun material batu dan pasir akibat air sungai naik dan masuk kelahan sawah dan Cabai milil warga.

Namun kejadian kali ini cukup besar hingga membuat lahan pertanian milik warga dua desa rusak akibat banjir bandang tersebut.(Sp/ Wawan Septiawan)

Sumber: Sriwijaya Post
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved