PSBB Palembang
Kapolda Sumsel Jelaskan Pertimbangan PSBB Palembang dan Prabumulih Setelah Lebaran
Pembatasan sosial berskala besar (PSBB) Palembang dan Prabumulih akan dilaksanakan setelah Idul Fitri.
Penulis: M. Ardiansyah | Editor: Wawan Perdana
TRIBUNSUMSEL.COM, PALEMBANG-Pembatasan sosial berskala besar (PSBB) Palembang dan Prabumulih akan dilaksanakan setelah Idul Fitri.
Kapolda Sumsel Irjen Pol Prof Eko Indra Heri mengungkapkan, ada beberapa pertimbangan dari pemerintah mengenai waktu pelaksanaan.
Kapolda Sumsel beberapa hari lalu ikut menghadiri rapat pembahasan mengenai waktu pelaksaaan PSBB Palembang dan Prabumulih.
Menurut Eko, bila langsung dilakukan akan banyak membuat masyarakat kaget.
• Kasus Positif Corona Palembang Terus Melonjak, Ketua IDI Ungkap Penyebab Cepatnya Penularan
Meski sebetulnya secara tidak langsung sebelum penerapan PSBB sudah dilakukan pembatasan-pembatasan di lingkungan masyarakat seperti sekolah diliburkan, salat diminta untuk dilaksanakan di rumah dan sebagainya.
"Saya melihat, masyarakat ini menganggap seperti tidak terjadi apa-apa. Masih mengganggap tidak berbahaya, menganggap remeh tidak menggunakan masker, tidak menjaga jarak."
"Itu yang sangat disayangkan, padahal harusnya peran serta masyarakat untuk memutus penyebaran Covid19 ini sangat besar. Bukan tugas pemerintah, TNI dan Polri saja, tetapi semuanya," ujar Kapolda ketika diwawancarai usai memberikan bantuan, Jumat (15/5/2020).
Jenderal bintang dua ini menilai, pemberlakukan PSBB di Palembang dan Prabumulih bukan mundur.
Melainkan mempersiapkan semua hal yang dianggap perlu, setelah pemerintah pusat mengizinkan untuk pelaksanaan PSBB di Palembang dan Prabumulih.
Terlebih, menjelang lebaran dan adanya tradisi bersilahturahmi dengan keluarga juga dianggap salah satu pertimbangan.
• Kabupaten OKU Timur Menaikan Status Menjadi Tanggap Darurat Covid-19
Namun, sebaiknya saat lebaran tidak melakukan silahturahmi dalam jumlah orang yang banyak.
"Saya sebagai Kapolda Sumsel, juga telah memerintahkan seluruh jajaran hingga ke Bhabinkamtibmas bekerjasama dengan Babinsa dan pihak lainnya untuk terus melakukan sosialisasi selalu menggunakan masker, menjaga jarak, tidak berkumpul. Masyarakat juga saya harapkan bisa mematuhi apa yang dihimbau pemerintah dengan memiliki daya tahan tubuh sendiri. Karena Covid19 ini sangat bahaya," ungkap Prof Eko.
Sebagai orang Sumsel, dirinya juga menginginkan tidak ada gangguan Kamtibmas, kegiatan masyarakat bisa berjalan dengan normal, melakukan kegiatan dengan nyaman dan merasa aman.
Akan tetapi, dengan kondisi Pandemi Covid19 ini pastinya bisa berubah.
Ini pastinya karena faktor Covid19, bisa membuat karakteristik suatu daerah bisa berubah.